Minggu, 19 Juni 2016

Iman yang hidup dan sehat...



Saudaraku, Iman itu harus hidup dan sehat seperti pohon yang hidup, dia tumbuh dan berkembang, buah dan daunnya bermanfaat dan akarnya menghunjam ke bumi tidak mudah roboh. Dan itu adalah kewajiban setiap individu muslim untuk selalu menjaga level keimanannya (dalam beberapa buku diistilahkan dengan ruhul jihad). Dan kesadaran ini diikuti dengan keyakinan bahwa urusan surga dan akhirat adakah urusan yang sangat penting karena ini tempat/kehidupan kita yang kekal selamanya.

Untuk ini kita memerlukan yang namanya "ilmu kehidupan" yaitu Alquran dan hadist. Keutamaan untuk mempelajari ilmu akhirat sangat penting karena dia merupakan sarana untuk mencapai surga Allah Ta'ala. Tawazun/seimbang dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat. Artinya Jadikan dan niatkan selalu seluruh aktivitas kebaikan di dunia menjadi ibadah untuk kampung akhirat, karena masalah akhirat tetap lebih tinggi dan lebih utama.

Selain itu harus ada skala prioritas (fikih aulawiyaat) dalam menjalankan kehidupan ini. Prioritaskan amalan-amalan yang memang mendapatkan ganjaran yang besar dihadapan Allah SWT seperti sholat berjamaah, sholat di mesjid, selalu berdoa setiap habis sholat, dan baca Alquran setiap hari meskipun sibuk seharian, serta mengutamakan amal-amal jariyah yaitu amalan-amalan yang bermanfaat untuk orang banyak.

Saudaraku, jangan pernah malas dan bosan untuk menghadiri majelis ilmu Islam dengan banyak alasan seperti penceramah yang kurang bonafit, materi yang itu-itu saja, sibuk dengan pekerjaan, dan alasan lain sebagainya. Majelis ilmu nilainya sangat tinggi dihadapan Allah SWT untuk pemahaman dan pengingat atas kebenaran dan kesabaran.

Iman yang hidup dan sehat ditandai dengan : Iman yang kokoh, selalu dibawah pengawasan Allah (Muraqobatullah), tawakkal kepada Allah SWT. Kekuatan hubungan dengan Allah Sang Pencipta yang Maha Rahman dan Rahim wajib selalu dijaga kapanpun dimanapun, karena tiada kekuatan selain kekuatan Allah Ta'ala.



Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru "SELAIN ALLAH" sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah (QS Alhajj 73).

Ramadhan hari ke-15 1437 Hijriyah

Rabu, 08 Juni 2016

2016 : DAI Gathering in Gili Trawangan...



DAI Gathering tanggal 27-29 Mei 2016 di Gili Trawangan Lombok Nusa Tenggara Barat. 

Sebelum berangkat ke pulau Gili di pagi hari, kita berdoa bersama dan melakukan olahraga untuk meregangkan otot-otot. Kemudian EO memberikan permainan pertama dengan menebak 3 tulisan yang terdapat dalam sebuah kertas yang penuh dengan gambar abstrak untuk menentukan urutan kelompok yang akan menaiki speed boat. 

Sekitar 15-20 menit waktu yang diperlukan untuk menyebrang ke Gili Trawangan dengan speed boat. Permainan kedua setelah sampai di pantai Gili, melukis dengan cat pada tempat sampah sehingga terlihat menarik, kemudian setelah selesai harus diambil foto bersama orang bule disana. Permainan ketiga, membuat plecing kangkung dengan membeli bahan-bahan di pasar kemudian membuatnya dipinggir pantai. 

Alhamdulilah, kelompok kami dinilai oleh EO yang paling pas rasa plecing kangkung yang dibuat orang asli Lombok, meskipun paling akhir dalam menyelesaikannya. Kemenangan kelompok kami dianugrahkan 3 ekor kura-kura kayu oleh Gubernur BI.

Disiang harinya, acara dimulai dengan kata sambutan oleh Kepala Departemen DAI, berlanjut sampai sambutan puncak oleh GBI. Sembari makan siang, hiburan musik dan drama dan diakhiri dengan foto bersama. Sebelum acara malam, kita menaiki boat ke Gili Meno dan Gili Air, sebagian ada yang snorkling menikmati keindahan laut. Selanjutnya ba'da Isya kita berkumpul untuk melihat seluruh divisi DAI beraksi menggoncang Gili Trawangan pada acara Pirate Night untuk menunjukan kebolehan dan bakat terpendamnya.

Alhamdulilah, acara demi acara berjalan dengan lancar atas berkat rahmat Allah SWT. Diharapkan selama dalam acara gathering dapat meningkatkan silaturahmi, kebersamaan dan kekeluargaan.

Dan yang terpenting, semoga kita mampu menyelami dan memahami hikmah dalam setiap perjalanan di bumi Allah SWT. Dengan niat karena Allah, maka aktifitas bepergian kita tidak menjadi kering tanpa hikmah dan pelajaran. Seharusnya menjadi sarana memperbaiki diri dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Sang Maha Pencipta dan berkuasa atas segala sesuatu. Wallahu a'lam.