Kamis, 16 Oktober 2025

Perjuangan Masih Panjang....

Per 7 Oktober 2025 meskipun pemboman israel sebagian besar telah berhenti, warga Palestina di Gaza berhati-hati untuk tidak merasa terlalu optimis karena mereka melihat tantangan yang masih ada di depan. Pasukan Israel belum sepenuhnya keluar dari Gaza, bantuan obat dan makanan pun belum ada, rumah mereka hancur dan sekarang Palestina memasuki awal musim dingin.

Laporan 11 Oktober 2025 yang dirilis oleh Costs of War Project di Brown University, menemukan bahwa: tanpa senjata dan uang AS, israel tidak akan mampu mempertahankan perang genosida di Gaza, memulai perang dengan Iran, atau berulang kali mengebom Yaman. Israel tidak akan mampu mempertahankan perangnya di Timur Tengah tanpa dukungan finansial signifikan dari Amerika Serikat yang mencapai lebih dari $21 miliar sejak Oktober 2023.

Di lain sisi, Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata kurang dari 1 minggu setelah penandatanganan. Israel setuju untuk mengizinkan 600 truk bantuan setiap hari masuk ke Gaza sebagai bagian dari kesepakatan minggu lalu. Sekarang mereka mengatakan hanya akan mengizinkan 300 truk. Hal ini akan menjadi ujian pertama bagi "jaminan" yang diberikan oleh para mediator untuk meminta pertanggungjawaban israel atas pelanggaran gencatan senjata.

Berdasarkan berita penukaran tawanan per tgl 16 Oktober 2025, Israel menyerahkan 90 Jenazah Palestina Dengan Kondisi Sebagian Besar Mata Tertutup, Diborgol dan Penuh Bekas Siksaan. Jenazah-jenazah tersebut, yang saat ini disimpan di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis melalui Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa jenazah-jenazah tersebut menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, mutilasi, dan eksekusi di lapangan, dengan banyak yang ditemukan dalam keadaan mata tertutup dan tangan serta kaki terikat.

Simak terus kabar Palestina di channel Telegram: 
๐Ÿ‡ต๐Ÿ‡ธ Halopalestina
✅ Join Channel: https://t.me/halopalestinacom

Sabtu, 04 Oktober 2025

GSF pun tidak bergeming...


Menuju pantai Gaza sebanyak 496 aktivis dari 47 negara ambil bagian dalam Global Sumud Flotilla, seorang diantaranya berasal dari Indonesia. Mereka mengusung misi menembus blokade Gaza yang telah mencekik warga selama hampir dua dekade dengan membawa makanan, obat-obatan dan kebutuhan pokok sehari-hari.

Pantau secara live pergerakan Global Sumud Flotilla melalui link berikut:
https://globalsumudflotilla.org/tracker/

dan Live streaming di kanal Youtube Muhammad Husein Gaza :
https://www.youtube.com/watch?v=hE_XAA4vne0

Per 2 Oktober 2025 komunitas kemanusiaan Flotilla sudah memasuki jarak 150 mil ke Gaza. Mereka bersiap untuk mendekat, namun sekitar 50 mil dari pantai Gaza mereka sudah dihadang oleh Tentara Israel dan dialihkan ke pelabuhan Ashdod Israel. 

Daftar awal aktivis dan tokoh politik yang diculik oleh angkatan laut penjajah israel di atas kapal Global Sumud Flotilla, diantaranya :
๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ช Greta Thunberg (aktivis iklim) 
๐Ÿ‡ฟ๐Ÿ‡ฆ Mandla Mandela (cucu Nelson Mandela) 
๐Ÿ‡ง๐Ÿ‡ท Luizianne Lins (anggota Kongres Brasil) 
๐Ÿ‡ต๐Ÿ‡ฐ Mushtaq Ahmad Khan (mantan senator Pakistan) 
๐Ÿ‡จ๐Ÿ‡ด Manuela Bedoya (aktivis Kolombia) 
๐Ÿ‡จ๐Ÿ‡ด Luna Barreto (aktivis Kolombia) 
๐Ÿ‡ง๐Ÿ‡ท Bruno Gilga (pemimpin serikat buruh Brasil) 
๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡พ Zizi Kirana (penyanyi Malaysia) 
๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡พ Farah Lee (influencer Malaysia) 
๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡พ Heliza & Hazwani Helmi (aktivis Malaysia) 
๐Ÿ‡ง๐Ÿ‡ท Thiago รvila (penyelenggara) 
๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ช Enissa Amani (komedian & aktivis Jerman) 
๐Ÿ‡ช๐Ÿ‡ธ Ada Colau (mantan Wali Kota Barcelona) 
๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ช Gustaf Skarsgรฅrd (aktor Swedia) 
๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡ฝ Arlin Medrano + 5 warga Meksiko lainnya
๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ช Chris Andrews (Senator Irlandia) 
๐Ÿ‡บ๐Ÿ‡ธ Jasmine Ikeda (warga negara AS) 
๐Ÿ‡ช๐Ÿ‡ธ Nestor Prieto (jurnalis Spanyol) 
๐Ÿ‡ต๐Ÿ‡ธ Rima Hassan (anggota Parlemen Eropa) 

Terimakasih atas upaya yang telah dilakukan meskipun pada akhirnya semua aktivis kemanusiaan ditangkap oleh Tentara Israel. 

Syaikh Hasan Albana pernah berpesan : Menghadapi penjajahan Zionis Israel dan upaya pembebasan negara Palestina tidak bisa dilakukan hanya dengan mengemis dan berunding, melainkan harus dengan jihad dan kekuatan militer yang utuh karena beliau melihat cerai berai muslimin dalam memahami konflik ini.

Wallahu a'lam 


Jumat, 03 Oktober 2025

Spiritual journey of Ibrahim Traore's...


Inilah clip yang mengungkap jatidiri seorang lbrahim Traorรจ - Presiden termuda yang sedang jadi idola di kawasan Afrika :
1.Beliau terlahir sebagai non muslim. Menemukan islam justru pada saat pasukan elite anti terornya berperang dengan Separatis lslam di utara Burkina Faso.

2.Sentuhan terhadap lslam terjadi saat anggotanya yg bernama "Amadu" (terjemahan Ahmad) yang tertembak separatis namun jelang meninggal tetap tegar & sabar dalam keislamannya karena keyakinan akan segera bertemu dengan Tuhannya Allah azza wajalla.

3.Dalam clip tsb banyak analisa cerdas dan pemikiran Islam (sibghatallah / celupan Allah) yang diungkap oleh Traorรจ terkait fisolofi lslam yang inline dengan spirit perjuangannya dlm menegakkan hak, kemandirian & kesejahteraan rakyatnya dari ketidakadilan kolonial penjajah.

4. Islam telah membentuk kepribadian seorang Muslim yang bebas dari penghambaan kepada manusia baik materi maupun non materi. Dan menjadikan Allah Swt satu-satunya Sang Rabb sebagai Tuhan yang memberikan rejeki dan kehidupan, yang patut untuk disembah dan ditaati, dan kepada Nyalah kita semua kembali untuk mempertanggungjawabkan semua kekhalifahan yang Allah Swt amanahkan di bumi.

5.Untuk menambah wawasan lslam dari sisi politis & kenegaraan, silakan simak secara seksama clip video yg sangat menarik ini, terimakasih. Wallahu a'lam.

https://youtu.be/cUCBHKyKWxM?si=G13t0cSArjH8IKQJ


Kamis, 02 Oktober 2025

Sang Wasit Dunia....


Per 1 Okt 2025 Hasil kesepakatan dunia terhadap genosida Palestina, yaitu : Mesir, Qatar dan Turki mendorong Hamas agar menerima proposal Trump untuk perdamaian di Gaza. Diantara poinnya adalah Hamas menyerahkan senjatanya, dan tidak boleh memiliki peran apapun di Gaza mendatang.

Meskipun sejarah telah mencatat dengan tinta darah, peristiwa akibat kaum muslimin menyerahkan senjata ke musuh:

1. Tahun 1258 — Baghdad
Hulagu menjanjikan mereka keselamatan, tetapi kemudian terjadi pembantaian dan kejatuhan Baghdad ke tangan bangsa Tartar.

2. Tahun 1492 — Al-Andalus
Penyerahan senjata kepada raja-raja Katolik, kemudian terjadilah pembantaian dan kejatuhan Granada, serta pemaksaan kristenisasi terhadap kaum Muslim.

3. Tahun 1830 — Aljazair
Setelah perlawanan terhadap penjajah Prancis, ibu kota dan senjatanya diserahkan kepada Prancis, hasilnya: awal penjajahan Prancis atas Aljazair selama 132 tahun.

4. Tahun 1947 — Nakba Palestina
Beberapa desa menyerahkan senjata dengan janji-janji keamanan dari gerombolan Zionis, hasilnya: pembantaian Deir Yassin dan pengusiran (pengungsian) rakyat Palestina.

5. Tahun 1995 — Bosnia dan Herzegovina
Penyerahan senjata kepada Serbia di bawah pengawasan PBB, hasilnya: pembantaian Srebrenica, di mana lebih dari 8.000 Muslim Bosnia dibunuh.

Mereka menuntut pencabutan senjata dari sayap perlawanan di Gaza, padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak memerintahkan kalian untuk menyerahkannya; bahkan Dia memperingatkan agar tidak lengah terhadapnya.

Jika kelengahan terhadap senjata membuka satu celah bagi musuh untuk menyerang kalian, bagaimana kalau senjata itu diserahkan dan kalian benar-benar dikosongkan darinya secara sukarela?

Allah berfirman:
ูˆَุฏَّ ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ูƒَูَุฑُูˆْุง ู„َูˆْ ุชَุบْูُู„ُูˆْู†َ ุนَู†ْ ุงَุณْู„ِุญَุชِูƒُู…ْ ูˆَุงَู…ْุชِุนَุชِูƒُู…ْ ูَูŠَู…ِูŠْู„ُูˆْู†َ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ู…َّูŠْู„َุฉً ูˆَّุงุญِุฏَุฉًۗ

Orang-orang yang kafir ingin agar kamu lengah terhadap senjata dan harta bendamu, lalu mereka menyerbumu secara tiba-tiba. (QS. An Nisa: 102)

Dan siapakah yang lebih jujur selain Allah Yang Maha Agung.

Jangan bernegosiasi — jangan menyerahkan senjata!

Hamas kepada jaringan BBC: Menolak penarikan senjata dan memandang “kekuatan internasional” sebagai bentuk baru dari penjajahan.

Apabila sikap Hamas sesuai dengan yang diberitakan BBC, maka pilihan itu tepat, dikarenakan alasan-alasan berikut:

1. Tidak ada komitmen yang jelas dan tegas untuk menghentikan perang secara permanen.

2. Tidak ada komitmen yang jelas dan tegas untuk penarikan penuh dari Jalur Gaza.

3. Tidak ada komitmen yang jelas untuk tidak melanjutkan perang dan serangan lagi setelah dikembalikannya para tahanan dan sandera.

4. Tidak ada komitmen yang jelas untuk tidak melaksanakan skenario pengusiran/transfer penduduk setelah menerima rencana tersebut.

5. Tidak ada komitmen yang jelas untuk membebaskan seluruh tahanan Palestina.

6. Tidak ada komitmen untuk mengakhiri blokade yang diberlakukan terhadap Gaza selama dua puluh tahun.

7. Tidak ada komitmen untuk mendirikan negara Palestina yang nyata.

8. Tidak disebutkan ribuan korban syuhada dan luka-luka, atau kompensasi atas apa yang menimpa mereka selama dua tahun pembantaian.

9. Tidak ada penyebutan tentang meminta pertanggungjawaban entitas (Israel) dan Amerika atas kehancuran dan kerusakan di Gaza.

10. Rencana itu memaksakan pendudukan dan perwalian internasional serta Arab atas wilayah tersebut.

11. Rencana itu mewujudkan tujuan Netanyahu yang dinyatakan dari perang dan memberinya apa yang gagal ia capai lewat perang atau negosiasi.

12. Rencana itu akan menyelamatkan Netanyahu secara domestik (ia akan diberi pengampunan untuk semua kasus korupsinya) dan secara eksternal (tidak akan dikejar secara internasional sebagai penjahat perang).

13. Rencana itu bertujuan melepas isolasi internasional—khususnya Barat—terhadap entitas, yang telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya menurut pengakuan Netanyahu dan Trump.

14. Rencana itu menyediakan selubung licik untuk memperluas perjanjian normalisasi dengan entitas dan menggaet negara Arab/Islam lain seperti Indonesia, Pakistan, Qatar, dan lain-lain.

15. Rencana ini adalah konspirasi terbesar yang dialami bangsa Palestina dalam sejarah mereka, dengan kolusi Arab dan Islam yang memalukan.

16. Menerima rencana berarti kemenangan bagi Israel dan kekalahan bagi Palestina, serta penghapusan (penyelesaian) masalah Palestina.

17. Menerima rencana adalah bunuh diri politik bagi rakyat Palestina dan bagi penyelesaian mereka tanyakan apa yang terjadi saat Organisasi Pembebasan Palestina meletakkan senjatanya dan mengakui entitas…

Singkatnya: rencana ini adalah rencana untuk menundukkan, menyerah, dan penyerahan total bukan hanya dari pihak Palestina kepada entitas, tetapi juga dari pihak Arab dan Muslim, setelah dua tahun kekerasan, pelanggaran, dan kriminalitas di mana-mana, membuka jalan bagi Timur Tengah baru yang supremasinya dimonopoli oleh sayap kanan Zionis ekstrem dan menyiapkan landasan bagi berdirinya “israel Raya”…

Disadur dari Telegram Halo Palestina 
Wallahu a'lam