Amunisi yang
diperlukan dan tidak boleh lekang
Syarat
yang harus dipenuhi untuk mewujudkan peradaban bank sentral yang syariah adalah
sebagai berikut :
1.
Terdapat seorang pemimpin/ leader
yang jujur dan berani.
Sebuah
peradaban bank sentral syariah harus dibawakan oleh pemimpin yang jujur dan
berani. Dalam sebuah sirah diceritakan bahwa Rasulullah Saw ketika membawa
risalah kenabian untuk mengubah peradaban dunia, pertamakali yang beliau lakukan
adalah mengumpulkan dan mengajak seluruh keluarga dan karib kerabatnya.
Kemudian Rasulullah Saw bertanya: Apabila kukatakan bahwa dibelakang bukit uhud
ada segerombolan pasukan berkuda. Apakah kalian percaya dengan yang apa
kukatakan? Semua keluarga mengatakan : Kami percaya Muhammad, karena engkau
tidak pernah berdusta dengan yang apa kamu katakan. Kemudian Rasulullah
bertanya kembali : Apabila kuberitahu kalian sebuah perkataan yang apabila
kalian pegang dengan teguh maka kalian akan menguasai dunia ini kelak?. Mereka
terperanjat dan bertanya : Apa itu ya Muhammad? Kemudian Rasulullah Saw
menjawab : Perkataan itu adalah syahadatain, yaitu kalian bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan selain Allah Swt, dan kalian bersaksi Muhammad Saw adalah pembawa
risalah Allah Swt. Kemudian mereka berkata : Celaka engkau Muhammad, engkau
mengajarkan perkataan yang dibenci oleh para pemimpin dan raja-raja.
Sepenggal
cerita ini menggambarkan bahwa untuk menyampaikan sebuah peradaban baru perlu
keberanian untuk mengkomunikasikan ke banyak orang. Selain itu perlu strategi
untuk menyampaikan kepada orang-orang terdekat terlebih dahulu. Karena ketika
seorang pemimpin mengajak kepada risalah kebenaran. Sunnatullah, para golongan
pengikut kebatilan tidak akan senang dan tidak akan rela. Sebagaimana perkataan
Allah Swt dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 32 : Mereka berkehendak
memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah
tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang
kafir tidak menyukai.
Seorang
leader yang adil bertindak sebagai lokomotif
dan menjadi motor penggerak dalam setiap perubahan. Oleh karenanya Imam Ahmad
pernah berkata: Apabila engkau hanya dipersilahkan satu doa yang akan
dikabulkan oleh Allah Swt, maka mintalah kepada Allah Swt pemimpin yang adil.
Pemimpin yang adil itulah pemimpin yang jujur dan berani. Pemimpin yang
memiliki keyakinan apa yang bersumber dari Allah Swt adalah sebuah kebenaran
yang mutlak.
2.
Konsep Syariah membawa Rahmat lil alamin.
Konsep yang
berlandaskan kepada syariah pasti akan membawa manusia kepada keselamatan
seluruh alam. Karena konsep syariah yang diberikan kepada manusia bersumber
dari Sang Maha Pencipta yang Maha Berilmu, Maha Mengetahui, dan Maha Berkuasa
atas segala sesuatu.
Dan
kita harus meyakini bahwa konsep riba tidak dikenal dalam syariah, bahkan Allah
Swt melaknatnya dengan keras sekali, dijelaskan dalam QS Albaqarah 275 :
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berpendapat,
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya
apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu
adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Peringatan
ini menurut hemat kami wajib ditaati oleh seluruh manusia, mengingat Al-Quran diturunkan
sebagai petunjuk kepada manusia bukan hanya petunjuk kepada orang muslim saja
(QS Al-Baqarah 185). Dalam Al-Quran
Surat Al-Isra 81 dijelaskan pula bahwa : Kebenaran pasti datang dan kebatilan
pasti binasa. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti binasa.
Hemat kami, mewujudkan peradaban bank sentral yang syariah merupakan kebenaran
dan cita-cita luhur untuk memperoleh ridho dan berkahnya Tuhan. Dan apabila
kita masih berpegang pada sesuatu yang tidak syariah (kebatilan), maka suatu
saat nanti akan binasa. Alangkah bahagianya kita, apabila kita digolongkan oleh
Allah Swt sebagai orang-orang pejuang dan pembela peradaban syariah.
3. Diperlukan adanya champion dan
dukungan Dewan Syariah.
Peradaban
syariah memerlukan champion militan
untuk melanggengkan sebuah cita-cita luhur. Sebagaimana sejarah penaklukan Konstantinopel,
sebuah negara super power pada saat
itu, oleh Muhammad Al-Fatih tahun 1453 H. Rasulullah Saw mengilustrasikan pasukan
penakluk Konstantinopel adalah pasukan yang dipimpin oleh pemimpin terbaik dan
didukung oleh pasukan-pasukan terbaik (champion).
Sebuah
ajaran yang baik harus memiliki pengikut yang fanatik untuk melanggengkan sebuah
visi dan misi. Dan ini harus dibantu oleh para alim ulama sebagai penasehat
spritual. Pemimpin yang adil dan pengikut fanatik harus disuburkan secara rutin
dengan pemahaman, motivasi dan semangat bahwa Allah Swt selalu bersama-sama dengan
orang-orang yang beriman, yaitu : Pemimpin adil dan pengikut fanatik. Hemat kami,
GBI telah memikirkan ini dengan membentuk kajian pimpinan Satker setiap hari
Jumat, dimana pimpinan satker agar selalu berupaya menerapkan syariah dalam
setiap bisnis proses pekerjaan yang dilakukan.
Dalam
rangka championship, BI memerlukan strategic partner yaitu para alim ulama/
dewan syariah, sebagai dewan penasihat untuk menjaga kegiatan perbankan dan
bank sentral tetap berada dalam orbit syariah. Bahwasanya dengan penerapan konsep
syariah pasti lebih berkah harus disosialisasikan dan dipahami semua pegawai
dan semua orang. Karena kompensasinya keberkahan Allah Swt adalan lain dan
tidak lain hanyalah surga balasannya. Kerangka berpikir ini selalu dipupuk dan
dilestarikan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mayoritas muslim.
Kata
orang bijak : Jalankan peradaban syariah dengan diiringi doa para ulama, yaitu
orang-orang yang takut kepada Allah Swt, agar diberikan barokah oleh Allah Swt.
Closing Spirit
Peradaban
syariah adalah sebuah langkah untuk menuju ke sebuah perubahan yang lebih baik,
tanpa mengabaikan sandaran tujuan kita kepada Allah Swt. Jika sekiranya
penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Allah Swt akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya (QS Al-Araf 96).
Meskipun
perjalanan peradaban syariah ini berliku dan penuh rintangan, namun yang
terpenting bahwa kita telah memiliki cita-cita, dan perjuangan kita berada on the right track. Selanjutnya proses,
usaha, dan cita-cita ini yang akan kita sampaikan kepada Allah Swt ketika kita
berada dalam pengadilan Allah Swt di padang mahsyar.