Peradaban Syariah itu mulai tumbuh
Pengertian kebudayaan dan peradaban menurut para ahli, kebudayaan adalah segala hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan. Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang rupiah, stabilitas sistem keuangan secara makro, dan sistem pembayaran dimana didalamnya termasuk fungsi pengedaran uang. Di Indonesia, fungsi bank sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
Peradaban
adalah sebuah keniscayaan dalam sebuah kegiatan umat manusia.
Peradaban yang
diharapkan manusia dan generasi penerus adalah peradaban yang membangun dan
bermanfaat bagi kemanusiaan. Hal yang menonjol pada pilar-pilar peradaban yang
syariah ketika manusia semua aktivitasnya berorientasi kepada Allah Swt, karena
suatu saat nanti seluruh manusia pasti akan kembali kepada Tuhannya menghadap
wajah-Nya.
Peradaban membutuhkan journey,
ia tidak terbentuk seketika dan serta merta (bim salabim), namun memerlukan perjalanan sebuah proses yang telah
teruji. Dalam hal ini saya melihat kegiatan BI Religi merupakan salah satu
langkah awal untuk memanifestasikan peradaban di dalam sebuah institusi Bank
Indonesia.
Dengan
dicanangkan pesantren BI-Religi menjadi salah satu budaya kerja oleh Bapak
Gubernur Bank Indonesia, yang dalam penerapannya kegiatan selama satu minggu
dipenuhi dengan kajian religi, yaitu : Kajian Senin- Kamis, kajian Leadership di hari Rabu, kajian pimpinan
satker di hari Jumat, dan kajian keluarga Samara/ milineal di hari Sabtu. Hal
ini sepertinya selaras dengan on mission
saya yang telah lama terpendam, mulai muncul kembali seperti angin segar yang
berhembus.
Menurut hemat saya, pesantren BI-Religi merupakan sarana pendidikan yang
sangat efektif untuk membentuk peradaban bank sentral yang menuju ridho Allah
Swt.
Pada dasarnya Bank Sentral 4.0 dibuat dalam menyikapi menurunnya globalisasi dan meningkatnya digitalisasi. Perang dagang antara Amerika Serikat-China, dan kebijakan perdagangan global lainnya mencirikan tren penurunan globalisasi. Ekonomi dan keuangan digital berkembang secara pesat dalam berbagai bentuk layanan keuangan, baik itu fintech maupun layanan keuangan digital di luar bank.
Dalam sejarah peradaban, perkembangan teknologi membuktikan memiliki peranan penting dalam memotong rantai perkembangan peradaban dan mengubah peradaban manusia lebih cepat terutama didorong oleh generasi milineal.
Qadarullah dengan berkembangnya industri 4.0 dan digitalisasi diharapkan nantinya praktik perbankan yang menggunakan instrumen bunga dapat diminimalisasi dan pada akhirnya dapat ditinggalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar