Sabtu, 23 Agustus 2025

Anda belum mengenal Hamas?

Ada yang bertanya mengenai penampilan tentara Hamas. Kenapa selalu mengenakan tutup wajah? Terkadang ada sebagian yang berpandangan negatif dengan tentara yang berpenampilan menutup wajah.

Pasukan Hamas menggunakan penutup wajah, seperti syal keffiyeh atau balaclava, untuk beberapa alasan utama yang berakar pada sejarah dan strategi perlawanan.

Alasan paling krusial menutupi wajah adalah untuk keamanan. Dengan menyamarkan identitas, mereka melindungi diri sendiri dan keluarga mereka dari target pihak lawan, yaitu Israel. Ini sangat penting untuk menghindari penangkapan, pembunuhan, atau pembalasan terhadap kerabat. 

Penutup wajah juga mempersulit pengumpulan intelijen oleh pihak Israel, yang dapat menggunakan rekaman video atau foto untuk mengidentifikasi dan melacak pejuang.

Penggunaan penutup wajah, terutama keffiyeh, memiliki makna historis dan simbolis yang dalam. Keffiyeh adalah simbol nasional Palestina yang telah lama dikaitkan dengan perjuangan.

Sejak Perjuangan Palestina tahun 1936, keffiyeh digunakan oleh petani dan pejuang Palestina untuk membedakan diri dari kelas perkotaan yang mengenakan fez (topi simbol modern dan egaliter).

Selama periode itu, pasukan Inggris melarang penggunaan keffiyeh, dan sebagai solidaritas, semua warga Palestina—petani, pedagang, dan kaum elit—mulai memakainya. Ini membuat sulit bagi Inggris untuk mengidentifikasi para perlawanan, mengubah keffiyeh menjadi simbol persatuan dan perjuangan.

Kini, tradisi tersebut diteruskan oleh pejuang Hamas dan faksi pejuang lainnya. Keffiyeh berfungsi sebagai lambang yang kuat untuk perjuangan, mewakili ketahanan, identitas, dan solidaritas dengan semua rakyat Palestina.

Selain alasan praktis, penggunaan penutup wajah juga berperan dalam perang psikologis. Dengan menutupi wajah mereka, para pejuang menciptakan aura misteri dan anonimitas. Ini membantu mereka memproyeksikan citra pasukan yang terorganisir dan berani, daripada individu yang mudah dikenali.

Di mata para pendukung, penutup wajah ini menjadi simbol heroisme dan pengorbanan, sementara di mata musuh, hal ini bisa menimbulkan ketidakpastian dan ketakutan karena sulit untuk mengukur kekuatan atau jumlah mereka secara pasti.

Penutup wajah juga membantu menyatukan para pejuang di bawah satu identitas kolektif, yaitu "Brigade Izzuddin Al-Qassam" (sayap militer Hamas) atau faksi lainnya, mengalihkan fokus dari identitas pribadi ke identitas kelompok.

Tidak ada komentar: