Sabtu, 30 Januari 2021

Hadits Arba’in Ke – 26...

 Hadits Arba’in Ke – 26 Tentang Segala Perbuatan Baik adalah Sedekah


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ، كُلُّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ
الشَّمْسُ تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي د ابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ وَالْكَلِمَةُ الطَّي بَةُ صَدَقَةٌ، وَبِكُ لِ
خُطْوَةٍ تَمْشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ وَ تُمِيْطُ اْلأذََى عَنِ
الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ .

[رواه البخاري ومسلم]


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam ‘Setiap anggota badan manusia diwajibkan bershadaqah setiap hari selama matahari masih terbit. Kamu mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah shadaqah, kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah shadaqah, berkata yang baik itu adalah shadaqah, setiap langkah berjalan untuk shalat adalah shadaqah, dan menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah ”. [Bukhari no. 2989, Muslim no. 1009]

 Qadhi ‘Iyadh berkata : “Pada asalnya kata “sulaama” bermakna tulang, telapak tangan, jari-jari dan kaki, kemudian kata tersebut biasa dipakai dengan arti seluruh anggota badan”.

Semuanya itu bisa dicukupkan dengan (melakukan) dua raka’at shalat Dhuha..

Pada Hadits lain riwayat Muslim disebutkan :
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Sesungguhnya sebagian dari para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bershodaqoh dengan kelebihan harta mereka”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bershodaqoh?


أَفَلاَ أُعَلِّ مُكُمْ شَيْئًا تُدْرِّكُوْنَ بِّهِّ مَنْ سَبَقَكُمْ ، وَتَسْبِّقُوْنَ بِّهِّ مَنْ بَعْدَكُمْ ، وَلاَ يَكُوْنَ أَحَد أَفْضَلَ مِّنْكُمْ إِّلاَّ مَنْ صَنَعَ مِّثْلَ مَا صَنَعْتُمْ
قَالَ أَبُوْ صَالِّحٍ : فَرَجَعَ .« تُسَب حُوْنَ ، وَتُكَب رُوْنَ ، وَتَحْمَدُوْنَ دُبُرَ كُ لِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِّيْنَ مَرَّة « : قَالُوْا : بَلَى يَا رَسُوْلَ اللّٰهِّ. قَالَ
فُقَرَاءُ الْمُهَاجِّرِّيْنَ إِّلَى رَسُوْلِّ اللهِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِّ وَسَلَّمَ فَقَالُوْا : سَمِّعَ إِّخْوَانُنَا أَهْلُ اْلأمَْوَالِّ بِّمَا فَعَلْنَا ؛ فَفَعَلُوْا مِّثْلَهُ. فَقَالَ
رَسُوْلُ اللهِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِّ وَسَلَّمَ : ذََٰلِّكَ فَضْلُ اللََِّّّ يُؤْتِّيهِّ مَ نْ يَشَاءُ

Maukah kalian kuajari sesuatu yang dapat menyusul orang yang telah mendahului kalian itu, kalian juga bisa mendahului orang-orang setelah kalian, dan tidak ada seorang pun yang lebih baik daripada kalian kecuali orang yang melakukan seperti yang kalian lakukan?” 

Mereka menjawab, “Mau, wahai Rasulullah!” 

Beliau bersabda : “Hendaklah kalian mengucapkan tasbîh (subhânallâh), takbîr (Allâhu akbar), dan tahmîd (alhamdulillâh) di akhir setiap shalat (fardhu) sebanyak 33 kali.”

Abu Shâlih (perawi hadits ini) berkata : “Maka orang-orang fakir kaum Muhijirin itu pun kembali menemui Rasulullah lalu berkata : “Saudara kami yang kaya telah mendengar apa yang kami kerjakan, lalu mereka pun mengerjakan hal yang sama.” Maka Rasulullah bersabda : “Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki.”


Bershodaqoh adalah wujud dari mensyukuri nikmat.

“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api." (HR. At-Tirmidzi)


Berdoa...

Urgensi Berdoa :
Karena Islam mengajarkan untuk selalu berdoa… (QS Al-Baqarah 186)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ


Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

QS. Al Mukmin: 60


{َقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ} [غافر: 60]

Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Dalam Hadist Riwayat At Tirmidzi :


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « لَيْسَ شَىْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ»


Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah dibandingkan doa.”

Dalam Hadist Riwayat Ibnu Majah :
Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT sangat murka kepada orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya"

Agar diterima dan dikabulkan Allah Swt
- Doa diawali dan diakhiri dengan Pujian kepada Allah Swt, Sholawat kepada Rasulullah Saw, dan Istighfar (Sambil menumbuhkan husnu zhon kepada Allah Swt)
- Doa untuk Ayah-Ibu,
- Doa untuk muslimin dan muslimat,
- Doa untuk dunia dan akhirat.

Rasulullah SAW bersabda (HR. Ahmad)‎ :

‎ ‎“Tidak ada seorang Muslim pun yang berdoa, dengan doa yang tidak ‎mengandung dosa dan memutus hubungan silaturrahim, kecuali Allah akan ‎memberikan kepadanya satu diantara tiga hal:
- Dikabulkan doanya,
- Ditangguhkan hingga hari kiamat, atau
- Dijauhkan dari suatu keburukan atau ‎musibah yang serupa.”