Jumat, 03 September 2010

Ketika malam Lailatul Qadar bersemi.....


Di tahun 2010, Sabtu 4 September atau bertepatan dengan hari ke 25 Ramadhan 1431H, pertama kali saya memulai kembali sharing dalam blogspot ini. Sering orang bertanya tanda-tanda physically bahwa kita mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Saudaraku, terkadang kita senang berdiskusi untuk hal-hal seperti ini, mendapatkan pahala yang besar dari Allah seketika dari malam lailatul qadar dimana satu kebaikan dinilai seribu bulan atau 83 tahun. Tetapi kita kurang serius untuk selalu menampilkan amalan-amalan terbaik di hari-hari bulan Ramadhan.

Terkadang dengan semakin pintarnya manusia, ada pertanyaan-pertanyaan yang cukup menggelitik yang bertanya apakah kalau malam Lailatul Qadar turun di malam-malam ganjil, bagaimana dengan perbedaan waktu yang berbeda di belahan bumi ini?, seperti di Indonesia jam 2 pagi, tetapi di US-kan dengan perbedaan waktu 12 jam, masih jam 14.00 siang. Pertanyaan lain, apakah kalau di suatu negara, musimnya sedang hujan terus setiap malamnya. Apakah pada saat itu tidak terjadi malam lailatul Qadar?? Kemudian ada pertanyaan lagi, apakah malam lailatul Qadar cuma sekali dalam semalam atau lebih dari itu???

Sauadaraku, ada 3 hal yang jelas sekali dan harus kita yakini. Di dalam hadist disampaikan bahwa malam Lailatul Qadar pasti datang pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, maka perbanyak dan tingkatkan amalan-amalan kita dibandingkan dengan hari-hari Ramadhan sebelumnya. Yang ke-2, perbanyaklah doa yang biasa Rasulullah lakukan di bulan Ramadhan “Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwafa’ fuanna” (Wahai Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, sayangi dan ampunkanlah kami) dan “Allahumma nasaluka ridhoka waljannah wanauzubika minannar” (Ya Allah ridhokanlah kami dengan syurga-Mu dan jauhkanlah neraka-Mu”). Ke-3, perbanyaklah semua amalan kebaikan lebih banyak dari bulan biasanya, dan diri kita pun juga membenarkan bahwa kita sudah melakukannya lebih banyak, seperti ke mesjid, berdoa, sholat sunnah, sedekah dan baca Quran. Dan menurut pendapat sebagian dari salafussholeh, apabila seorang yang bisa membaca Alquran dengan baik, namun dia tidak bisa meng-khatamkan bacaan Quran-nya khusus di bulan Ramadhan, maka dapat dikatakan dia sudah lalai dengan hak atas Quran-nya.

Seharusnya, kita wajib punya strategi dengan amalan-amalan akhirat, memasuki kenikmatan syurga yang kekal perlu pengorbanan dan kesungguhan, meskipun kita sadar bahwa rahmat Allah sungguh besar, Allah Maha pengasih, penyayang, dan pengampun pada hamba-hamba-Nya. Wallahu alam.