Sabtu, 30 April 2022

Tamu agung itu akan pergi.....

Saudaraku,

Hari ini telah memasuki malam ke-29 Ramadhan1443 Hijriyah, bertepatan tanggal 30 April 2022 pukul 22.00. Ingin sekali saya menyusun tulisan yang terbaik sebagai kenangan atas kepergian tamu agung umat muslimin yaitu "Ramadhan" syahrun mubarok syahrun kariim, bulan yang penuh berkah, rahmat dan kemuliaan.

Di malam ini, terasa sekali tamu agung ini sudah mulai mempersiapkan diri untuk berkemas-kemas meninggalkan kami. Ada dua kegelisahan yang kami rasakan di hari-hari terakhir ini, 1) Apakah amal dan ibadah kami diterima Allah Swt? Apakah dosa-dosa kami sudah diampunkan oleh Allah Swt dan seperti bayi yang baru lahir kembali? 2) Apakah Allah Swt masih memberikan "kesempatan umur dan kesehatan" untuk bertemu kembali tamu yang agung ini di tahun berikutnya?

Semoga tarbiyyah Allah Swt selama 29/30 hari pada bulan Ramadhan selalu berbekas dan menjadi penyemangat. Permainan dunia terkadang sering membuat kita tergelincir, sampai kita terlupa dengan ucapan zikir yang sering kita baca : Lailaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah Swt), Subhanallah (Maha suci Allah Swt), Alhamdulilah (Segala pujian hanyalah milik Allah Swt), Allahuakbar (Allah Swt Maha Besar).

Semoga semangat dan keberanian muslimin Gaza Palestina selalu menjadi api penyemangat umat Islam seluruh dunia....Allahummanshur muslimin wamujahidin fii falestin fii kulli makaan....Aamiin ya Robbal Alamiin....



 

Senin, 18 April 2022

Pelajaran dari Saudara kita....


Saudaraku,

Tanpa perlu kita menjelaskan dengan untaian kata-kata, dengan melihat video ini sudah banyak pelajaran yang dapat kita petik. 

Dengan kekurangan nikmat yang telah diambil oleh Allah Swt, yaitu sebuah nikmat mata yang selalu dirindukan oleh manusia, namun beliau masih bisa istiqomah dalam kebaikan. Seolah-olah saudara kita  mau mengatakan, meskipun nikmat mata telah diambil oleh Allah Swt, kami masih membesarkan Allah Swt, dan masih berterimakasih kepada Allah Swt atas nikmat-nikmat Nya yang sungguh banyak kepada manusia.

Pelajaran kedua yang kita peroleh. Semangat untuk mempelajari Alquran, kitab Allah Swt, telah menggugah semangat kita semua. Saudara kita memiliki pemahaman yang sangat baik terhadap prioritas ilmu yang harus dikuasainya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw : 

Iqroul Qur’aan fa-innahu ya’tii yaumal qiyaamati syafii’an li-ash-haabih”

artinya: “Bacalah Al-Qur’an, karena Al-Qur’an itu pada hari kiamat akan datang dengan mensyafa’ati (memberikan pertolongan istimewa/spesial pada pemiliknya”. (HR. Ahmad).

Pelajaran ketiga, sudahkan kita mampu melantunkan Alquran dengan baik/ ber-tajwid?. Selama kita masih diberi nikmat umur oleh Allah Swt sampai saat ini, adakah hati ini tergerak untuk membagi waktu kita untuk  mempelajari Alquran agar dapat membacanya dengan baik, karena nanti Alquran akan memberikan pertolongan kepada kita di hari kiamat.

Pelajaran keempat, pernahkan kita berpikir/ merenung apa yang akan kita lakukan apabila nikmat kedua mata ini diambil oleh Allah Swt? Apakah manusia masih bisa dengan sombongnya mengatakan bahwa semua kesuksesan ini karena usaha-nya dan tidak ada campur tangan Allah Swt?