Rabu, 22 April 2020

Ramadhanku di tengah Pandemi...



Tidak terasa di tengah pandemi Covid-19, insha Allah besok Jumat 24 April 2020 kita akan bertemu tamu agung yang dinanti-nanti yaitu Ramadhan mubarok. Alhamdulilah ya Allah akhirnya Engkau pertemukan kembali dengan bulan Ramadhan. Bulan yang diagungkan oleh Rasulullah SAW dan diperuntukkan khusus untuk umat Muhammad Rasulullah SAW. Ibarat seorang yang sedang sangat dahaga, di tengah pandemi seperti ini, kemudian dipertemukan mata air pegunungan yang jernih yaitu Ramadhan.

Subhanallah, walhamdulilah, walailaha illallah, wallohu akbar, tak henti-hentinya bibir ini mengucapkan dzikir dan syukur menunggu magrib pertanda datangnya bulan Ramadhan. Doa menyambut Ramadhan telah kami panjatkan semenjak datangnya bulan Rajab dan Sya'ban. Marhaban Ya Ramadhan....Marhaban Ya syahrul Mubarok....Marhaban Ya Syahrul Maghfiroh...Marhaban Ya Syahrul Qur'an.... Marhaban Ya Syahrul Ibadah..... Marhaban Ya Syahrul Jihad.... Marhaban Ya Syahrul Shodaqoh... Marhaban Ya Syahrut Taubah.... Marhaban Ya Syahrul Sobar...Marhaban Ya Syahrul Khoir.... Marhaban Ya Syahrud Du'a...Marhaban Ya Syahrul Lailatul Qodar....Marhaban Ya Syahrul Amal...Marhaban Ya Syahrul Syifa'. Banyak gelar atau julukan yang disandangkan oleh Rasulullah pada bulan ini. Pada bulan Ramadhan ibadah yang sangat ditekankan untuk diperbanyak dan ditingkatkan selain Shaum itu sendiri, yaitu: Interaksi Al-quran, sholat Tarawih/ qiyamul lail, dan Shodaqoh.

Setiap akan datang bulan Ramadhan, sempatkanlah waktu untuk selalu mendengarkan nasehat Ramadhan atau kajian tarhib Ramadhan. Meskipun kita pernah mendengarnya, ilmu kita telah mumpuni, namun taushiah sangatlah berharga bagi orang-orang beriman. Jangan sampai ketika datang bulan Ramadhan, hati dan pikiran kita belum siap untuk menyambut Ramadhan. Sebesar apa kecintaan kita kepada Ramadhan, maka sebesar itu kita memperlakukan bulan Ramadhan. Ada satu hal yang perlu kami ingatkan, ketika datang bulan Ramadhan, jangan lah lupa untuk membaca terjemahan/kajian Al-Quran Surat Albaqarah ayat 183 - 187 atau kajian ustadz melalui youtube tentang QS Albaqarah tentang ayat tersebut.

Semoga Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terindah dan menjadikan kita orang-orang yang bertaqwa dan Allah SWT ridho untuk memasukkan kita kedalam surga-Nya..Aamiin Ya Allah..Aamiin Ya Rabbal Alamiin...

Minggu, 19 April 2020

Produktif dan Inovatif Ketika WFH (Work From Home)...



Pandemi virus corona/ Covid 19 tentunya memerlukan nafas panjang untuk menyikapinya. Karena berdasarkan informasi sejarah, pemulihan wabah bisa membutuhkan waktu sampai 6 bulan atau 1 tahun lamanya. Salah satu seruan ketika terjadi wabah adalah bersabar dan berdiam di rumah atau yang dikenal dengan istilah social distancing.

Tentunya keberadaan kita selama di rumah bukan berarti kita berdiam diri tanpa melakukan apapun. Kita harus mampu beradaptasi untuk menciptakan kenormalan baru. Hal pertama dan utama yang perlu kita lakukan adalah berserah diri kepada Allah Swt bahwa wabah virus ini merupakan ujian dari-Nya. Dan setiap episode yang didisain oleh Allah Swt tidak ada yang pernah sia-sia, dan merupakan bagian sunnatullah yang harus dipatuhi oleh seorang hamba kepada Tuhannya.

Selain itu, hal terpenting yang perlu kita muhasabah adalah terkait hubungan kita kepada Allah SWT. Kita mungkin sering beranggapan hubungan kita dengan Allah Swt dalam hal ibadah lebih mengedepankan kualitas, karena kita selalu beralibi bahwa Tuhan pasti tahu bahwa kita sedang beribadah dalam bentuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Pada saat wabah ini seolah-oleh Allah Swt mau mengatakan bahwa hubungan seorang hamba dengan Tuhannya tidak hanya sekedar kualitas, namun harus mempertimbangkan juga kuantitas/ jumlah. Mengingat balasan Allah Swt tidak tanggung-tanggung yaitu surga yang kenikmatannya sangat luar biasa, yang tidak pernah dirasakan oleh panca indera kita, karena betapa dahsyatnya keindahan dan kebahagiaan surga. Jadi tidak lah mungkin sesuatu yang besar hanya diperoleh dengan perjuangan sekedarnya untuk kepentingan akhirat.

Kalau kedua hal diatas telah kita ciptakan di hati-hati kita masing-masing, maka dengan sendirinya segala inovasi dan produktivitas secara otomatis mudah diimplementasikan dalam seluruh aktivitas sepanjang hari, dari bangun hingga tidur kembali. Sebenarnya banyak kegiatan yang harus kita sesuaikan selama menghadapi pandemi virus, diantaranya WFH (bekerja di rumah). Mungkin variasi pegawai BI tidak sevariatif dibandingkan yang non-pegawai, yaitu pegawai yang masih memikirkan penghasilan untk keperluan makan sehari-hari, kebutuhan sekolah anak-anak, dan kebutuhan bayar kontrak, listrik dan air.

Hal inovatif yang sangat terasa pada kegiatan WFH adalah penggunaan teknologi sosial media seperti Zoom, Google Class/ Meeting, Microsoft MS Team, dan Whatsapp melebihi penggunaan radio dan televisi yang dulu menjadi media favorit. Teknologi sosial saat ini mampu menciptakan saling interaksi untuk bertukar pikiran atau berdiskusi tentang suatu topik/ permasalahan secara remote. Dan hebatnya lagi selama topik yang dibahas sifatnya umum, diskusi bisa dilakukan dengan jumlah orang yang sangat besar (bisa ratusan orang) dan dapat dihadiri dari luar kota bahkan luar negeri sekalipun. Di beberapa institusi banyak memberikan kesempatan pada pegawainya untuk mengikuti webinars, yaitu mengikuti seminar-seminar domestik dan internasional melalui web/ internet. Dan yang sangat menarik diselenggarakan perlombaan-perlombaan untuk mengikuti kuiz, lomba tulis blog, vlog atau video pendek untuk saling menyampaikan ide, mencerahkan pengetahuan, dan saling meng-entertain dalam rangka meningkatkan kreativitas dan produktivitas pegawai.

Selain itu, hal yang tidak ketinggalan pentingnya yaitu fenomena kegiatan religi semakin merebak. Kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan keagamaan dan keimanan kepada Tuhan menjadi kesadaran masyarakat. Terbukti kehebatan manusia tidak mempunyai kekuatan apa-apa dihadapan Allah SWT. Kekuasaan, keilmuan dan kekayaan tidaklah patut membuat manusia sombong lagi berbangga-bangga. Ujian Allah SWT dengan virus yang sangat kecil yang tidak terlihat mata ternyata dapat menggetarkan aspek kehidupan manusia hampir di seluruh belahan dunia. Hal ini tidak hanya berdampak pada sisi perekonomian, namun sampai mempengaruhi sisi perilaku dan kebiasaan manusia yang suka berkumpul dan bermasyarakat harus berubah, menjadi menjaga kedekatan fisik dan menghindari kerumunan. Oleh karena itu, kegiatan religi berupa doa bersama sering dilakukan untuk mengetuk pintu langit agar segera diangkatnya wabah dari permukaan bumi.

Hal yang sifatnya produktif dan sangat terasa yaitu kedekatan dan kehangatan bersama keluarga tercinta. Setiap anggota keluarga (suami, istri, dan anak-anak) memiliki tujuan yang sama, yaitu mengerjakan semua aktivitas di rumah. Pegawai mengerjakan pekerjaannya dari rumah, anak-anak mengerjakan pekerjaan sekolahnya di rumah, Ibu-ibu mengerjakan kebutuhan rumah tangga di rumah. Ditambah Pemerintah dan media elektronik pun mengajak seluruh masyarakat agar tetap di rumah. Dengan berkumpul pada tujuan yang sama di dalam rumah, maka rencana/ rancangan selama di rumah lebih mudah untuk memanifestasikannya, antara lain sholat berjamaah, makan bersama, ngobrol/ senda gurau bersama, semua kegiatan sehari-hari lebih mudah koordinasinya karena semua anggota keluarga berada di dalam rumah semua, kecuali terkadang anak-anak yang sudah beranjak remaja memang agak sulit untuk dikumpulkan karena waktunya banyak tersita untuk teman-temannya melalui whatsapp atau line atau instagram.

Hal yang kreatif dan produktif lainnya adalah keinginan untuk berbagi. Kami memberikan contoh yang baik kepada anak-anak sebagaimana yang diajarkan Rasulullah Saw, dengan mengajak anak-anak untuk berkreasi meringankan beban orang lain dengan membuat nasi kotak. Kemudian kami distribusikan ke daerah kampung sekitar melalui salah satu orang yang kita kenal dan dipercaya. Membuat bingkisan berupa beras, minyak dan super mie yang kami kirim ke komunitas tetangga dan komunitas mesjid untuk bantuan pendistribusiannya. Dan juga meminta anak-anak untuk memesan online masker yang agak susah diperoleh di toko-toko. Berbagi dengan tetap berkomunikasi dan berkoordinasi dengan komunitas tetangga dan komunitas mesjid agar niat dan perbuatan baik menjadi bola salju dan tepat pada sasarannya.

Wallahu a’lam bishowab.

Jumat, 17 April 2020

Kakak sudah seventeen...



Time flies so fast my dear.... mungkin kata-kata itu yang terbetik orangtua pada anaknya..... Barakallohu fii umriki ya habibi...

Tidak terasa bayangan 22 tahun yang lalu terlintas kembali melihat my big daughter. Hampir 5 tahun pernikahan kami menunggu kehadirannya. Setiap doa sehabis sholat tak pernah bosan kami menguntainya bermunajat kepada ilahi agar mendapatkan anak.

Kami pernah berjanji kepada Allah Swt bahwa keinginan kami memiliki keturunan dalam rangka upaya kami berkontribusi untuk menambah jumlah pasukan mujahid dakwah dan memperbanyak amal jama'i untuk selalu dalam orbit perjuangan Islam. Sampai saat ini pun doa-doa itu tidak pernah kami lelah untuk memanjatkan kepada Allah Swt Sang Penerima Doa dan Taubat.

Ya Allah Sang Penguasa Segala Sesuatu dan Sang Pemutar Balik Hati, Jadikanlah kami dan keluarga kami selalu istiqomah di jalan-Mu. Kumpulkan kami semua dalam surga-Mu bersama para Rasul/ Nabi dan orang-orang beriman dan beramal sholeh. Aamiin...