Selasa, 29 Mei 2018

Manasik Haji Darut Tauhid 2018...



Haji bukan sekedar ibadah ritual.

Memenuhi panggilan haji sepantasnya memiliki visi dan misi, karena di waktu berikutnya belum tentu diundang lagi. Jangan sampai ketika wukuf, thawaf, sa’i, mabit, dan lontar jumroh, namun tidak merasakan kehadiran Allah SWT dalam momen-momen indah tersebut.

Salah satu ciri ruh yang sehat adalah adanya kerinduan pada Baitullah. Ia tempat yang penuh dengan keberkahan, sebagaimana termaktub dalam Alqur’an Surat Ali Imron 96-97. Berkah artinya selalu bertambah kebaikan2, ketaatan kepada Allah SWT, bermanfaat terhadap manusia serta diberikan ketenangan dalam kehidupan. Oleh karena itu maksimalkan amalan haji diantaranya dengan membuat proposal doa, perbanyak istighfar dan zikir kepada Allah SWT. Doa adalah kewajiban seorang hamba. Semua amal yang diawali dengan doa dan zikir maka amal tersebut bernilai ibadah. Memperbanyak zikir dan doa dengan harapan akan selalu mendapat petunjuk dari Allah SWT dalam kehidupan ini.

Imam Ibnu Athoilah mengingatkan “Janganlah keterlambatan Allah dalam mengabulkan doa membuat putus asa”. Karena Allah SWT telah menjamin doa seorang hamba.” Bentuk jaminan Allah dapat dalam “bentuk” yang Allah pilihkan untukmu, bukan yang engkau pilihkan untuk dirimu. Dapat dalam “waktu” yang Allah tentukan, bukan yang engkau tentukan waktunya.

Hidup ibarat “puzzle”, manusia adalah makhluk yang penuh dengan masalah. Dekat dengan Allah SWT itu adalah pilihan yang terbaik. Karena pertolongan Allah SWT itu sangat dekat. Dan Segala sesuatunya tidak pernah lepas atas izin-Nya.Oleh karena Rasulullah mengajarkan “perbanyaklah doa ketika sujud”. Harapan itu tidak boleh hilang. Jadikan selalu sholat dan sabar sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Sesungguhnya hanyalah orang kafir yang berputus asa pada jalan Allah.

Ya Allah SWT, Engkau menatap setiap langkah kami. Tidak ada yang luput dari penglihatan-Mu sedikitpun. Rasanya, lebih banyak dosa daripada kebaikan yang kami perbuat. Dosa yang dilakukan secara sembunyi maupun terang-terangan. Dosa mulut untuk menjaga lisan dalam kebaikan dan makanan yang haram. Ampunilah dosa-dosa kami. Bersihkan dosa kami. Terimalah taubat kami. Sesungguhnya ampunan-Mu lebih luas dan lebih banyak. Istiqomahkan kami. Dan tutup akhir hayat kami menjadi husnul khotimah. Masukkan kami kedalam surga-Mu. Pertemukan kami dengan keluarga, karib kerabat dan saudara-saudara kami di dalam surga kelak.

Saudaraku, Haji yang mabrur tidak ada balasan yang pantas kecuali surga.

Rabu, 02 Mei 2018

3 panggilan Allah Subhanahu wata'alaa...



Panggilan Allah SWT bukanlah panggilan biasa,ia adalah panggilan luar biasa. Karena yang memanggil adalah Sang Pencipta seluruh alam semesta dan seisinya. Yang kekuasaannya meliputi segala sesuatu. Yang kekuatan dan iradah-Nya "tidak bertambah" meskipun seluruh makhluk-Nya memuji-Nya, dan "tidak berkurang sedikitpun" meskipun seluruh makhluk-Nya mencela atau mengabaikan-Nya.

3 panggilan itu :

1) Panggilan Adzan
Panggilan adzan dikenal dengan panggilan sholat, yang didirikan 5 waktu dalam 1 hari. Dimana dalam setiap panggilan berisikan pujian atas Allah SWT Yang Maha Besar, komitmen janji dua kalimat syahadat (Tidak Ada Tuhan kecuali Allah SWT dan Muhammad Rasulullah), menyeru untuk sholat, dimana kesemuanya untuk mendapatkan kemenangan.
Kemenangan yang hakiki yaitu "sukses dan mulia" sekaligus. Kemenangan yang tidak hanya sukses dunia, tapi mulia dihadapan Allah SWT Sang Kholiq. Tidak ada pujian kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, tanpa diikuti dengan sholat, sebagai bukti komitmen antara perkataan dan perbuatan, antara janji dengan realisasi, antara hati dengan amal. Komitmen yang menyatu dan utuh bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Besar, bahwa tiada Tuhan yang berhak untuk disembah, diikuti seluruh perintah dan larangannya kecuali Allah Subhanahu wata'ala (Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi).

2. Panggilan Talbiyah
Panggilan talbiyah atau sering juga disebut dengan panggilan haji atau panggilan umroh. Panggilan haji merupakan bagian dari rukun Islam. Artinya tidaklah dapat seorang muslim dikatakan sebagai orang Islam apabila tidak menjalankan 5 rukun Islamnya. Panggilan haji memang dikhususkan untuk muslim yang mampu. Namun, pada dasarnya panggilan ini untuk menyeru seluruh umat muslim di setiap penjuru dunia. Apakah tidak tergerak seorang muslim untuk menyempurnakan keislamannya dihadapan Allah Tuhannya?. Bukankah sebuah kebanggaan ketika berhadapan dengan Allah SWT di padang mahsyar bahwa kita telah menyempurnakan rukun Islam?. Seringkali, semangat untuk berlomba bekal akhirat tidak sebanding dengan urusan dunia sehingga masih banyak panggilan haji belum dipenuhi meskipun sudah mampu.

3. Panggilan Maut
Panggilan ini dikenal dengan panggilan terakhir. Kalau panggilan ini sudah dikumandangkan, maka tidak ada panggilan berikutnya. Panggilan maut ketika ditetapkan Allah SWT maka tidak ada satupun makhluk yang dapat memajukan maupun melambatkan sedikitpun walau beberapa detik. Panggilan ini pun tetap terlaksana meskipun seorang manusia yang telah terpanggil bersembunyi di dalam benteng yang kuat dan terjaga. Ketika sakaratul maut ditetapkan, malaikat maut mulai menarik ruh manusia mulai dari ujung kaki dan dikeluarkan melalui ubun-ubun kepala.

Ibnul Qoyim mengingatkan kepada muslimin janganlah sampai Panggilan Maut telah ditetapkan, namun Panggilan Adzan dan Panggilan Talbiyah belum dilaksanakan dengan baik...

Wallahu a'lam.