Kamis, 24 Maret 2022

Ramadhan 1443 Hijriyah...

 

Saudaraku,

Hati ini sangatlah senang dan bahagia, dengan akan bertemu kembali dengan bulan Ramadhan. Karena dengan bulan Ramadhan ini akan meng-adjust kembali habit/ kebiasaan kita dalam menata kegiatan kita setiap hari. Menata kembali kegiatan baca Qur'an, sholat-sholat sunnah (dhuha, rawatib, dan tahajud), serta infaq dan shodaqoh. Selain itu perasaaan diawasi oleh para malaikat dan Allah Swt, berkata-kata yang baik, melakukan pekerjaan yang tidak sia-sia, sifat tolong menolong karena Allah Swt.

Ada quote dalam taujih yang berkesan yaitu : "Ramadhan dalam rangka menyambut reuni akbar di surga". Oleh karena itu kita ajak keluarga, sahabat dan teman-teman untuk mempersiapkan Ramadhan dengan bekal terbaik. Tanamkan selalu bahwa boleh jadi Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan yang terakhir. 

Allah Swt telah mengkondisikan bulan Ramadhan agar hamba-hamba Nya dapat meraih taqwa dengan semua amal dilipatgandakan, syetan-syetan dibelenggu, dan terdapat suatu malam yang penuh berkah yaitu Lailatul Qodar. Apabila Allah Swt sudah mengkondisikan bulan Ramadhan ini, namun kita belum bisa meraihnya. Dengan cara apa lagi Allah Swt harus mengkondisikan kita?.....


Rabu, 02 Maret 2022

Isra Mi'raj 1443 Hijriyah....

 https://www.youtube.com/watch?v=gmFbXzPa6a0

Saudaraku,

Telah memasuki 1443 Hijriyah, teknologi dan informasi semakin maju. Namun kemampuan manusia masih belum mampu membuktikan dapat melakukan perjalanan Isra Mi'raj seperti yang dilakukan Allah Swt terhadap hamba Nya yaitu Rasulullah Saw dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan kemudian naik sampai ke Sidratul Muntaha langit ketujuh bertemu Allah Swt hanya dalam waktu sepertiga malam (atau sekitar 3jam).

 Oleh karena itu Allah Swt mengabadikan peristiwa Isra Mi'raj dalam Alquran Surat Al-Isra di ayat pertama dimulai dengan kata "Subhanalladzi....." (= Maha Suci Allah Swt)

 سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Hikmah pertama, 

Perjalanan Isra Mi'raj bukanlah perjalanan "tidak masuk akal". Tetapi perjalanan yang "masuk akal" bagi Allah Swt. Dan tidak ada yang tidak masuk akal bagi Allah Swt. Dan Allah Swt memperlihatkan kepada manusia sedikit kebesaran-Nya bahwa perjalanan itu bagi Allah Swt mudah saja. Dan kemampuan manusia itu hanya terbatas. Sedangkan kemampuan Allah Swt tak terbatas.

Hikmah kedua, 

Selain Allah Swt berkehendak memperlihatkan kebesaran-Nya. Allah Swt ingin menginformasikan bahwa perintah sholat yang disampaikan kepada Rasulullah Saw adalah perintah yang sangat penting untuk dilakukan dan diperhatikan dengan baik.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ –
 صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ
العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ،
فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ،
فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ
 – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا
انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى
هَذَا ))

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa’i, no. 466. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).