Jumat, 04 Desember 2020

Hizbu Allah and Hizbu Syaithon...


Saudaraku,

Perseteruan antara al-haq (kebenaran) dan al-batil (kejahatan) akan senantiasa ada dan terus berlangsung sampai datangnya akhir zaman yaitu kiamat.

Prinsip seorang pejuang (mujahadah), kalau kita tidak dapat memberikan kontribusi untuk perjuangan, minimal ada di pihak mana kita berada.

Seorang mujahadah tidak mengenal istilah "disini senang, disana senang". Artinya di kelompok haq mendukung, di kelompok batil juga mendukung tergantung situasi/ kondisi atau tergantung untung/ rugi. Padahal Allah Swt telah menjelaskan bahwa al-haq telah jelas, dan yang namanya al-batil sudah jelas. Dan janganlah kamu mencampur-adukkan antara keduanya yaitu haq dan batil. Dan Al-quran merupakan penjelas dan pembeda antara haq dan batil. Cukup Allah Swt sebagai pelindung, dan Allah Swt sebaik-baik pelindung.

Tidak ada paksaan dalam Agama...


Dalam Islam sudah jelas bahwa disampaikan dalam Alquran bahwa agama yang dibawa mulai dari Nabi Adam alaihissalam s.d Rasulullah Sallallahu alaihi wassalam adalah agama Islam (QS Al-Anbiyaa ayat 25).

Dengan perkataan lain, apabila seorang tidak beragama Islam maka dia tidak beribadah kepada Allah Swt, Sang Pencipta seluruh alam. Dalam artian, semua agama TIDAK menyembah Tuhan yang sama sebagaimana ada persangkaan orang, bahwa berbeda agama, tapi beribadah Tuhan yang satu. Oleh karena itu, masalah agama adalah keputusan TERPENTING dalam sejarah seorang diri manusia. Karena pemahaman ini akan menentukan dirinya apakah kelak masuk Surga atau Neraka.

Dalam Islam juga diajarkan bahwa tidak ada paksaan kepada seseorang dalam menentukan pilihannya Islam atau tidak?. Namun apabila telah memutuskan memilih agama Islam, maka wajib bagi orang itu untuk mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan dalam Islam yaitu : Al-Quran dan Al-Hadist. Jadi dalam Islam, kebebasan beragama TIDAK berlaku pada orang Islam. Tidak semestinya orang yang telah memeluk Islam mengatakan terserah baginya mau sholat, baca Quran, puasa Ramadhan, berzakat atau tidak. Ketika seseorang telah memutuskan ber-Islam maka wajib baginya mengikuti Rukun Islam (5 perkara: Syahadat, Sholat, Shaum Ramadhan, Zakat dan Pergi haji bagi yang mampu) dan Rukun Iman (6 perkara : Iman kepada Allah Swt, Para Malaikat, Para Rasul, Al-Quran, Kiamat, dan Takdir).

Saudaraku,

Kita ingin bahagia hidup di dunia. Dan tentunya ingin bahagia pula ketika hidup di akhirat. Kehidupan akhirat hanya 2 pilihan : Syurga atau Neraka. Seringkali kita berkata kepada semua orang bahwa "Tidak ada paksaan dalam agama, hidup adalah nafsi-nafsi". Sedangkan Islam selalu menyuruh muslimin untuk saling menasehati tentang kebenaran dan kesabaran agar kita berbondong-bondong memasuki syurga Allah Swt (QS Az-Zumar 73). Dan Islam adalah KEBUTUHAN kita untuk mencari ridho dan rahmat Allah Swt, Sang Pemilik Syurga dan Neraka.

Rabu, 16 September 2020

Sebaik-baik diantara kamu adalah...?


Alhamdulilah dalam perlombaan membaca murottal Al-Quran di Bank Indonesia pada bulan Ramadhan masa pandemi Covid-19 mendapatkan juara ke-2. Sebelumnya sejak waktu usia sekolah SD, SMP dan SMA pada saat masih tinggal di Komplek BI Pasar Minggu, setiap ada perlombaan MTQ di komplek dan sekolah selalu mendapat juara. Mengingat pada masa Covid-19, perlombaan MTQ dilakukan dengan mengirimkan hasil rekaman, sehingga dokumentasinya masih tersisa. 

Semoga pahalanya selalu mengalir untuk orang tua yang telah tiada. Semenjak Ibu berpulang tgl 5 Agustus 2020 dan Ayah 4 tahun yang lalu, selalu mengharap dan berniat  kepada Allah Swt segala perbuatan kebaikan anak-anaknya mengalir kepada beliau berdua.

Cuma, masih ada cita-cita besar yang masih mengganjal, ingin sekali bisa mengamalkan mengajarkan membaca Al-Quran ini ke muslimin lainnya, karena saya selalu teringat dengan perkataan Rasulullah Saw: 

خيركم من تعلم القرآن وعلمه 

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhori).

Minggu, 13 September 2020

For Palestinian Children: Atouna El Toufoule....


 

Wahai Anak-Anak Palestina yang dirahmati dan diberkahi Allah Swt,

 
Berulang-ulang kami dengar nasyid Atouna El Toufoule yang dikumandangkan, namun kami tidak pernah merasa bosan. Bahkan kami selalu mengiringi perjuangan Muslimin dan Mujahidin dengan doa-doa kami. Semoga saudaraku, anda sabar dan teguh dalam meninggikan kalimat Allah Swt. 

Kalau Allah Swt telah merahmati dan memberkahi Anda Saudaraku, maka tidak perlu lagi anda mengharap kepada makhluk yang lemah dan rapuh.

 Karena Rasulullah Saw pernah bersabda bahwa Jannah Allah Swt itu berada dibawah kilatan pedang. Semoga kondisi Palestina merupakan cara Allah Swt untuk memberikan penghargaan tertinggi yaitu mati syahid kepada antum semua saudaraku.


Syahdunya Al Quran Al Kareem...


https://www.youtube.com/watch?v=pD6Ku9MYifk



Sahabat,

Kita seringkali mendengarkan betapa banyaknya keutamaan-keutamaan Al-Quran. Sampai diberitakan mukjizat Rasulullah yang terbesar dan masih dapat dirasakan meskipun Rasulullah telah tiada yaitu Alquran.

Dan beberapa ayat Alquran juga memfirmankan bahwa Allah Swt bersumpah atas keagungan Alquran, karena Alquran itu langsung diturunkan oleh Allah Swt. Pengarangnya langsung Allah Swt dan bukan karangan Muhammad Saw.

Setiap huruf (bukan kata) yang dibacakan akan dibalas dengan 2 sampai 10 kebaikan. Alquran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia agar selamat untuk kembali kehadapan Allah Swt. Bacaan Alquran akan menenangkan hati dan menyembuhkan penyakit. Bacaan Alquran penuh dengan pelajaran dan hikmah.

Namun masih banyak muslimin yang tidak mau membaca Alquran. Masih banyak yang tidak merencanakan/ menargetkan bacaan Qurannya dan merutinkannya setiap hari.

Mukjizat Al-Quran diantaranya :

1. Sampai saat ini belum ada dari golongan jin dan manusia yang bisa membuat ayat semisal Al-Quran. Tantangan ini langsung dari Allah Swt yang disampaikan tidak hanya kepada manusia dan juga seluruh makhluk gaib yaitu golongan jin.
2. Tidak pernah ada perubahan (revisi) sedikit pun Alquran pada zaman Rasulullah dengan Alquran pada zaman sekarang.
3. Allah Swt menjaga isi Al-Quran, dimana banyak orang yang mampu menghafal Al-Quran seluruh isinya lengkap dan akurat dari awal sampai akhir. Dan hal ini tidak bisa dilakukan pada kitab lain.
4. Sampai saat ini belum ada dari isi Al-Quran yang bertentangan dengan teori ilmu pengetahuan termasuk berita prediksi Alquran di masa mendatang tidak ada yang meleset satupun.
5. Dalam Alquran menjelaskan kisah-kisah masa lalu terkait nabi-nabi terdahulu, mulai dari nabi Adam sampai nabi Isa. Yang menunjukkan bahwa Allah Swt ingin menjelaskan bahwa Risalah Rasulullah SAW merupakan estafet dari nabi-nabi terdahulu yaitu Dinul Islam.

Dengan cara apa lagi agar dapat meyakinkan tentang keagungan dan kebesaran Alquran ?

Jumat, 28 Agustus 2020

Maher zain full album 2019

Bagi seorang Muslim tidak ada kata-kata yang keluar kecuali hanya pujian kepada Allah Swt. Diamnya adalah dalam rangka zikir kepada Allah Swt. Belakangan ini telah banyak ditawarkan nasyid-nasyid Islami yang indah dan merdu sebagai solusi alternatif dari lagu-lagu yang mengagungkan cinta dan kesyirikan kepada Allah Swt. 

The beauty of Existence is remembering Allah Azza wa Jalla :

https://www.youtube.com/embed/NrsCej6SVxM

Lirik lagu ini mengingatkan bahwa keindahan dari kehidupan adalah mengingat Allah Swt.  Hidup menjadi bersih dengan cahaya petunjuk-Nya. Jiwa menjadi yakin dalam taat kepada-Nya.Ampunan dari-Mu yang kuinginkan bukan yang lain. Dan itulah kebahagiaan mencapai tingkat yang paling tinggi.

 

Love with The Prophet Saw :
https://www.youtube.com/watch?v=fWCgZjSc67Y&list=RDfWCgZjSc67Y&index=1

Assalamualaika Rasulullah Saw :

https://www.youtube.com/watch?v=lVRo-5QjVMA

Dua nasyid ini mendoakan berupa sholawat dan salam kepada Rasulullah Saw sebagai perintah Allah Swt dalam QS Al-Ahzab 56 : 

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. 

Jadi bershalawat termasuk perintah dari Allah SWT dan sebagai pembuktian pengabdian kepada Nya.

 

 

Selasa, 25 Agustus 2020

Kita Cerita tentang Bank Sentral Syariah Hari ini dan Nanti...(Part 3)

Amunisi yang diperlukan dan tidak boleh lekang

 Syarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkan peradaban bank sentral yang syariah adalah sebagai berikut :

 

1.    Terdapat seorang pemimpin/ leader yang jujur dan berani.

Sebuah peradaban bank sentral syariah harus dibawakan oleh pemimpin yang jujur dan berani. Dalam sebuah sirah diceritakan bahwa Rasulullah Saw ketika membawa risalah kenabian untuk mengubah peradaban dunia, pertamakali yang beliau lakukan adalah mengumpulkan dan mengajak seluruh keluarga dan karib kerabatnya. Kemudian Rasulullah Saw bertanya: Apabila kukatakan bahwa dibelakang bukit uhud ada segerombolan pasukan berkuda. Apakah kalian percaya dengan yang apa kukatakan? Semua keluarga mengatakan : Kami percaya Muhammad, karena engkau tidak pernah berdusta dengan yang apa kamu katakan. Kemudian Rasulullah bertanya kembali : Apabila kuberitahu kalian sebuah perkataan yang apabila kalian pegang dengan teguh maka kalian akan menguasai dunia ini kelak?. Mereka terperanjat dan bertanya : Apa itu ya Muhammad? Kemudian Rasulullah Saw menjawab : Perkataan itu adalah syahadatain, yaitu kalian bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Swt, dan kalian bersaksi Muhammad Saw adalah pembawa risalah Allah Swt. Kemudian mereka berkata : Celaka engkau Muhammad, engkau mengajarkan perkataan yang dibenci oleh para pemimpin dan raja-raja.

 

Sepenggal cerita ini menggambarkan bahwa untuk menyampaikan sebuah peradaban baru perlu keberanian untuk mengkomunikasikan ke banyak orang. Selain itu perlu strategi untuk menyampaikan kepada orang-orang terdekat terlebih dahulu. Karena ketika seorang pemimpin mengajak kepada risalah kebenaran. Sunnatullah, para golongan pengikut kebatilan tidak akan senang dan tidak akan rela. Sebagaimana perkataan Allah Swt dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 32 : Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.

 

Seorang leader yang adil bertindak sebagai lokomotif dan menjadi motor penggerak dalam setiap perubahan. Oleh karenanya Imam Ahmad pernah berkata: Apabila engkau hanya dipersilahkan satu doa yang akan dikabulkan oleh Allah Swt, maka mintalah kepada Allah Swt pemimpin yang adil. Pemimpin yang adil itulah pemimpin yang jujur dan berani. Pemimpin yang memiliki keyakinan apa yang bersumber dari Allah Swt adalah sebuah kebenaran yang mutlak.

 

2.    Konsep Syariah membawa Rahmat lil alamin.

Konsep yang berlandaskan kepada syariah pasti akan membawa manusia kepada keselamatan seluruh alam. Karena konsep syariah yang diberikan kepada manusia bersumber dari Sang Maha Pencipta yang Maha Berilmu, Maha Mengetahui, dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

 

Dan kita harus meyakini bahwa konsep riba tidak dikenal dalam syariah, bahkan Allah Swt melaknatnya dengan keras sekali, dijelaskan dalam QS Albaqarah 275 : Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berpendapat, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

 

Peringatan ini menurut hemat kami wajib ditaati oleh seluruh manusia, mengingat Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk kepada manusia bukan hanya petunjuk kepada orang muslim saja (QS Al-Baqarah 185).  Dalam Al-Quran Surat Al-Isra 81 dijelaskan pula bahwa : Kebenaran pasti datang dan kebatilan pasti binasa. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti binasa. Hemat kami, mewujudkan peradaban bank sentral yang syariah merupakan kebenaran dan cita-cita luhur untuk memperoleh ridho dan berkahnya Tuhan. Dan apabila kita masih berpegang pada sesuatu yang tidak syariah (kebatilan), maka suatu saat nanti akan binasa. Alangkah bahagianya kita, apabila kita digolongkan oleh Allah Swt sebagai orang-orang pejuang dan pembela peradaban syariah.

 

 3.  Diperlukan adanya champion dan dukungan Dewan Syariah.

Peradaban syariah memerlukan champion militan untuk melanggengkan sebuah cita-cita luhur. Sebagaimana sejarah penaklukan Konstantinopel, sebuah negara super power pada saat itu, oleh Muhammad Al-Fatih tahun 1453 H. Rasulullah Saw mengilustrasikan pasukan penakluk Konstantinopel adalah pasukan yang dipimpin oleh pemimpin terbaik dan didukung oleh pasukan-pasukan terbaik (champion).

 

Sebuah ajaran yang baik harus memiliki pengikut yang fanatik untuk melanggengkan sebuah visi dan misi. Dan ini harus dibantu oleh para alim ulama sebagai penasehat spritual. Pemimpin yang adil dan pengikut fanatik harus disuburkan secara rutin dengan pemahaman, motivasi dan semangat bahwa Allah Swt selalu bersama-sama dengan orang-orang yang beriman, yaitu : Pemimpin adil dan pengikut fanatik. Hemat kami, GBI telah memikirkan ini dengan membentuk kajian pimpinan Satker setiap hari Jumat, dimana pimpinan satker agar selalu berupaya menerapkan syariah dalam setiap bisnis proses pekerjaan yang dilakukan.

 

Dalam rangka championship, BI memerlukan strategic partner yaitu para alim ulama/ dewan syariah, sebagai dewan penasihat untuk menjaga kegiatan perbankan dan bank sentral tetap berada dalam orbit syariah. Bahwasanya dengan penerapan konsep syariah pasti lebih berkah harus disosialisasikan dan dipahami semua pegawai dan semua orang. Karena kompensasinya keberkahan Allah Swt adalan lain dan tidak lain hanyalah surga balasannya. Kerangka berpikir ini selalu dipupuk dan dilestarikan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mayoritas muslim.

 

Kata orang bijak : Jalankan peradaban syariah dengan diiringi doa para ulama, yaitu orang-orang yang takut kepada Allah Swt, agar diberikan barokah oleh Allah Swt.

 

Closing Spirit

 Peradaban syariah adalah sebuah langkah untuk menuju ke sebuah perubahan yang lebih baik, tanpa mengabaikan sandaran tujuan kita kepada Allah Swt. Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Allah Swt akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS Al-Araf 96).  

 

Meskipun perjalanan peradaban syariah ini berliku dan penuh rintangan, namun yang terpenting bahwa kita telah memiliki cita-cita, dan perjuangan kita berada on the right track. Selanjutnya proses, usaha, dan cita-cita ini yang akan kita sampaikan kepada Allah Swt ketika kita berada dalam pengadilan Allah Swt di padang mahsyar.

Kita Cerita tentang Bank Sentral Syariah Hari ini dan Nanti...(Part 2)

Peradaban Syariah itu mulai tumbuh

Pengertian kebudayaan dan peradaban menurut para ahli, kebudayaan adalah segala hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan. Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang rupiah, stabilitas sistem keuangan secara makro, dan sistem pembayaran dimana didalamnya termasuk fungsi pengedaran uang. Di Indonesia, fungsi bank sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

 

Peradaban adalah sebuah keniscayaan dalam sebuah kegiatan umat manusia.

Peradaban yang diharapkan manusia dan generasi penerus adalah peradaban yang membangun dan bermanfaat bagi kemanusiaan. Hal yang menonjol pada pilar-pilar peradaban yang syariah ketika manusia semua aktivitasnya berorientasi kepada Allah Swt, karena suatu saat nanti seluruh manusia pasti akan kembali kepada Tuhannya menghadap wajah-Nya.

Peradaban membutuhkan journey, ia tidak terbentuk seketika dan serta merta (bim salabim), namun memerlukan perjalanan sebuah proses yang telah teruji. Dalam hal ini saya melihat kegiatan BI Religi merupakan salah satu langkah awal untuk memanifestasikan peradaban di dalam sebuah institusi Bank Indonesia.

 

Dengan dicanangkan pesantren BI-Religi menjadi salah satu budaya kerja oleh Bapak Gubernur Bank Indonesia, yang dalam penerapannya kegiatan selama satu minggu dipenuhi dengan kajian religi, yaitu : Kajian Senin- Kamis, kajian Leadership di hari Rabu, kajian pimpinan satker di hari Jumat, dan kajian keluarga Samara/ milineal di hari Sabtu. Hal ini sepertinya selaras dengan on mission saya yang telah lama terpendam, mulai muncul kembali seperti angin segar yang berhembus.

Menurut hemat saya, pesantren BI-Religi merupakan sarana pendidikan yang sangat efektif untuk membentuk peradaban bank sentral yang menuju ridho Allah Swt.

 

Pada dasarnya Bank Sentral 4.0 dibuat dalam menyikapi menurunnya globalisasi dan meningkatnya digitalisasi. Perang dagang antara Amerika Serikat-China, dan kebijakan perdagangan global lainnya mencirikan tren penurunan globalisasi. Ekonomi dan keuangan digital berkembang secara pesat dalam berbagai bentuk layanan keuangan, baik itu fintech maupun layanan keuangan digital di luar bank.

Dalam sejarah peradaban, perkembangan teknologi membuktikan memiliki peranan penting dalam memotong rantai perkembangan peradaban dan mengubah peradaban manusia lebih cepat terutama didorong oleh generasi milineal.

Qadarullah dengan berkembangnya industri 4.0 dan digitalisasi diharapkan nantinya praktik perbankan yang menggunakan instrumen bunga dapat diminimalisasi dan pada akhirnya dapat ditinggalkan.

Kita Cerita tentang Bank Sentral Syariah Hari ini dan Nanti...(Part 1)

Cikal Bakal Cerita

Ketika di bulan April 1996 saya menerima panggilan Bank Indonesia (BI) bahwa saya dinyatakan lulus seleksi PCPM 19. Qadarullah pada saat yang bersamaan beberapa pekan setelah pengumuman, dalam sebuah pengajian ada penceramah yang melontarkan bahwa bank itu haram, karena dalam bank terdapat kegiatan riba yang ditandai terdapat pengenaan bunga dalam pemberian kredit. Hal ini tentunya membuat hati ini bergemuruh mendengar statement ini, karena ayah saya pegawai BI dan banyak juga muslimin yang bekerja di perbankan konvensional.

 

Saat itu saya bertanya kepada ustadz yang biasa membimbing saya (murobbi), bagaimana halnya dengan Bank Indonesia selaku bank sentral negara Indonesia. Ustadz itu menjelaskan bahwa Bank Indonesia berbeda dengan bank lainnya karena Bank Indonesia bertindak sebagai regulator. Dilanjutkan oleh beliau, kalau sekiranya tidak ada muslim yang fanatik disana, maka siapa lagi yang akan berkontribusi untuk memberi warna dalam setiap peraturan/ kebijakan institusi tersebut. Seorang muslim yang fanatik bekerja disana dalam rangka on mission untuk menelorkan peraturan-peraturan yang membawa kebaikan umat dan suatu saat nanti ultimate goal-nya menjadikan bank sentral yang syariah insya Allah.

 

Artinya syariah adalah bukan mengubah pegawai bank sentral dan perbankan menjadi penganut Islam. Namun menciptakan bank sentral yang seluruh kegiatannya selamat dan diridhoi Tuhan, dimana seluruh kegiatan bank tersebut tidak melanggar perintah dan larangan agama. Muslim fanatik/ on mission jangan disalah artikan sebagai bentuk makar atau aliran keras, namun diartikan sebagai muslim yang loyal kepada Tuhannya dan sadar akan perannya bahwa manusia adalah khalifah di muka bumi (QS Al-baqarah 30), dan firman Allah Swt bahwa tidak Ku-ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Allah Swt (QS Adz-dzariyaat 56).

 

Setelah mengikuti program pengembangan pegawai selama satu tahun, saya ditempatkan di Departemen Sistem Informasi. Banyak berkutit dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi, berjibaku dengan coding/ programming dan sekuriti aplikasi, sehingga lupa dengan on mission tersebut. Kenyataannya ruang lingkup kerja di sebuah bank sentral cukup luas dan bervariasi. Selama 11 tahun berkecimpung dalam aplikasi Sistem Pembayaran yaitu Sentralisasi Otomasi Akunting, Kliring dan RTGS, satu setengah tahun melanjutkan Master’s Information System di University of Queensland, dan 11 tahun menjadi auditor internal Sistem Informasi,  sepanjang pengetahuan saya rasa-rasanya belum menemukan suatu pekerjaan yang mempertanyakan apakah institusi ini mempraktekkan riba dalam operasionalnya. Saya tidak tahu apakah karena saya sudah larut dalam sistem institusi yang sudah ada, sehingga kurang peka untuk mendeteksi bisnis proses bank yang tidak syariah.

 

Berkaca pada zaman Rasulullah Saw, meskipun masyarakat pada masa itu tidak melakukan seluruh fungsi perbankan. Namun fungsi-fungsi utama perbankan moderen, yaitu menerima simpanan uang (deposit), menyalurkan dana, dan melakukan transfer dana telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat jaman itu. Selanjutnya dalam perkembangan berikutnya persoalan mulai timbul, negara-negara Eropa ketika menjalankan praktek perbankan mulai menggunakan instrumen bunga yang dalam pandangan fiqih adalah riba, dan hukumnya haram.

 

Riba menurut penjelasan pasal 2 huruf a Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil), antara lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl); atau dalam transaksi pinjam meminjam yang mempersyaratkan nasabah penerima fasilitas mengembalikan dana yang diterima melebihi pokok pinjaman karena berjalannya waktu (nasi’ah).

 

Secara UU dan kaidah pemahaman agama, perbankan yang diridhoi Allah Swt atau bank sentral syariah hakekatnya adalah bank yang tidak menggunakan istilah bunga dalam semua praktek muamalahnya baik dengan nasabah, pegawai, maupun dengan sesama bank. Dan ketaatan masyarakat yang beragama tidak hanya terhadap perintah Tuhannya, namun juga terhadap larangan-Nya. Apatah lagi riba digolongkan termasuk dosa besar dalam agama Islam. Diperlukan journey untuk menuju kembali pada peradaban perbankan dan/atau bank sentral syariah dimana tidak ada bunga atau istilah bunga dalam semua muamalah dengan nasabah, pegawai, dan bank.

Kamis, 06 Agustus 2020

Ibunda telah berpulang, 5 Agustus 2020 sekitar pukul 16.00

Kami biasa memanggil ibunda dengan panggilan "Emak". Setelah kami dan adik-adik sudah berkeluarga dan memiliki anak, terkadang memanggil ibunda dengan sebutan "Andung".

Emak dipanggil Allah Swt sekitar usia 68 tahun, pada hari Rabu tanggal 5 Agustus sekitar pukul 16.00 di Rumah Sakit Cikini. Kepulangannya cukup cepat diluar dugaan, hanya semalam di rumah sakit. Pemeriksaan pasien di masa pandemi Covid 19 memiliki treatment yang berbeda, dimana pemeriksaan covid lebih diprioritaskan sebelum memeriksa penyakit yang diderita pasien. Memang Emak hampir 1,5 tahun menderita gagal ginjal sehingga harus melakukan cuci darah 3x seminggu di RS Hermina Jatinegara. Sebelum berpulang, memang hampir selama 3 minggu terakhir, proses cuci darah tidak berlangsung semestinya, lebih cepat dari waktu seharusnya.

Dengan meninggalnya emak, maka kami menjadi yatim piatu, dan berkurang salah satu ladang kebaikan untuk anak-anaknya untuk meraih surga melalui silaturahmi ke rumah orang tua, melihatnya dan berbincang-bincang bersamanya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw :

الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ

“Orang tua adalah pintu surga yang paling baik. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya” (HR. Tirmidzi).


Menjelang pemandian emak, kami baru tersadar bahwa hari itu adalah hari terakhir masih bisa melihat wajahnya. Tergambar seluruh kebaikan-kebaikan emak yang terkadang sering terlupakan. Tergambar semua kesalahan-kesalahan kami karena sering mengabaikan emak dan kurang sopan kepadanya. Pernah ada kata bijak yang menasehati, seorang ibu bisa memelihara 4 orang anaknya dengan baik. Namun 4 orang anak belum tentu bisa memelihara seorang ibu dengan baik.

 

Pesan Rasulullah SAW bahwa bakti seorang anak tidak berhenti meskipun orangtuanya telah meninggal dunia. Sebagai bukti sayang dan cinta kepada orangtuanya diantaranya adalah mendoakannya yang tidak dapat digantikan oleh orang lain.

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ


”Apabila manusia meninggal dunia, maka terputus amalannya, kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

 

 

Senin, 06 Juli 2020

Amal..


Amal merupakan urutan ke-3 dari rukun-rukun baiat (arkanul baiat) Hasal Albanna setelah Al-fahmu dan ikhlas. Arkanul baiat mulai dari Al-fahmu (pemahaman), ikhlas, amal, jihad, tadhiyyah (pengorbanan), taat, tsabat (keteguhan), tajarrud (totalitas), ukhuwah, dan tsiqah (percaya) ini mengisyaratkan perihal apa saja yang dibutuhkan oleh seorang individu dan jamaah untuk membentuk batu bata yang kokoh dalam barisan yang teratur.

Dalam Alquran, seringkali amal sholeh selalu disandingkan dengan kata iman. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan iman dan kekuatan amal merupakan dua mata uang yang tidak terpisahkan. Iman harus dibuktikan dengan amal, sedangkan amal harus berlandaskan dengan keimanan kepada Allah Swt. Hal ini seiring pula dengan hadist nabi yang mengatakan bahwa Iman itu terkadang naik dan terkadang turun. Iman akan naik dengan amal-amal sholeh dan akan turun dengan kemaksiatan.

Sebaik-baik amal adalah manusia yang belajar Alquran dan mengajarkannya. Amal-amal yang berorientasi kepada Alquran. Amal-amal yang tidak hanya berorientasi kepada kesholehan pribadi tetapi bermanfaat bagi keluarga, tetangga, dan masyarakat. Amal-amal yang memiliki skala prioritas untuk kepentingan umat, namun juga tidak mengabaikan amal-amal untuk membentuk pribadi muslim yang kokoh dan ikhlas.

Perlu kiranya kita mempersiapkan amalan-amalan unggulan/ istimewa (tamayuz) ketika kita berjumpa dengan Sang kekasih umat manusia yaitu Allah Swt. Kharakteristik amalan tamayuz, adalah amalan kebaikan yang hukumnya sunnah dan dilakukan terus menerus (istimror) tidak berhenti sampai ajal menjemput. Seperti kisah Sahabat Bilal bin Robbah yang selalu menjaga wudhu-nya sehingga Rasulullah bermimpi mendengar bunyi terompah Bilal di surga. Seperti juga Uwais bin Qorni seorang pemuda yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang soleh dan sangat berbakti kepadanya Ibunya. Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat Ibunya dengan penuh kasih sayang. Sehingga Rasulullah Saw pernah berpesan kepada sahabatnya, apabila kamu bertemu dengan beliau Uwais, maka mintalah doa kepadanya. Maka doanya tidak ada hijab dengan Allah Swt dan pasti terkabul. Selain itu, Rasulullah pun pernah mengingatkan kepada umatnya dengan nasehat beliau, tahukah kamu bacaan yang mudah diucapkan namun berat timbangannya di yaumil mahsyar? Ia adalah kalimat tasbih, tahmid dan takbir (Subhanallah, walhamdulilah, wallahuakbar).

Wallahu 'alam...

Minggu, 03 Mei 2020

Ba’da Subuh di hari ke-10 Ramadhan.....



Tidak terasa pada hari ini kami telah memasuki hari ke-10 ramadhan. Semakin hari semakin cinta dengan kedatangan Ramadhan. Dan rasa-rasanya takut dan khawatir kalo ramadhan akan meninggalkan kita kembali.

Suasana ramadhan yang membuat hati ini sangat cinta dengan bulan ramadhan. Terutama pagi-pagi sehabis sholat subuh dan baca Alquran, sepertinya suasana hati rasanya seperti plong. Ketika saya perhatikan hari demi hari setiap pagi di bulan Ramadhan, alam dan makhluk Allah SWT yang lain seperti tumbuhan, pepohonan, burung-burung seperti menikmati sekali datangnya bulan ramadhan. Suasana rasanya seperti enak sekali anginnya, sinar mataharinya, kicauan burung-burung menambah syahdunya suasana pagi di bulan ramadhan. Siangnya pun meskipun panas tetapi dengan suasana yang tetap menyenangkan hati. Suasana malamnya pun tidak kalah menariknya. Saya teringat seorang ustadz pernah berkata pada malam hari di bulan ramadhan banyak sekali para malaikat turun dari langit ke bumi, terlebih di malam lailatul qodar.

Rasulullah Saw pernah bersabda, suasana indahnya ramadhan juga dirasakan oleh penduduk surga dan para malaikat. Di dalam surga tercium wangi yang harum dan dihiasi semakin cantik oleh para malaikat serta suara merdu dari angin yang berhembus dari bawah Arsy. Kemudian Allah Swt memerintahkan kepada malaikat untuk membuka lebar-lebar pintu surga dan menutup rapat-rapat pintu neraka. Kemudian Allah Swt perintahkan malaikat untuk mengikat setan-setan dengan rantai dan menyingkirkan ke dasar laut yang paling dalam.

Terlebih bulan ramadhan di tahun ini yaitu dimana dunia sedang diserang wabah covid 19, saya pribadi merasa benar-benar ramadhan yang sangat teristimewa, dimana hampir sebagian besar waktu kami berada di dalam rumah bersama keluarga, episode kehidupan ini belum pernah dirasakan pada episode sebelumnya. Rasanya badan ini tidak terasa lelah apabila dibandingkan di hari biasa yang dipenuhi dengan kegiatan rutinitas dari berangkat kerja, di kantor dan suasana kepulangan kerja yang dipenuhi dengan rush hour.

Meskipun masa-masa itu mungkin akan kembali dapat dirasakan ketika masa pensiun. Namun masa itu menurut saya mungkin juga berbeda, dimana masa itu kita sudah mulai menua dimana kekuatan badan sudah tidak normal dan kesehatan tidak prima lagi dibandingkan ketika masih muda. Ditambah lagi anak-anak yang sudah besar mungkin kita tidak tahu mereka pun memiliki kesibukannya masing-masing.

Selain itu, hal terpenting yang perlu kita muhasabahi di bulan Ramadhan adalah terkait hubungan kita kepada Allah SWT. Perbaiki dengan memperbanyak berinteraksi dengan Alquran, perbanyak sholat sunah dan perbanyak sodaqoh. Selalu berpikir boleh jadi ramadhan tahun ini adalah ramadhan kita yang terakhir. Wallahu a'lam....

Rabu, 22 April 2020

Ramadhanku di tengah Pandemi...



Tidak terasa di tengah pandemi Covid-19, insha Allah besok Jumat 24 April 2020 kita akan bertemu tamu agung yang dinanti-nanti yaitu Ramadhan mubarok. Alhamdulilah ya Allah akhirnya Engkau pertemukan kembali dengan bulan Ramadhan. Bulan yang diagungkan oleh Rasulullah SAW dan diperuntukkan khusus untuk umat Muhammad Rasulullah SAW. Ibarat seorang yang sedang sangat dahaga, di tengah pandemi seperti ini, kemudian dipertemukan mata air pegunungan yang jernih yaitu Ramadhan.

Subhanallah, walhamdulilah, walailaha illallah, wallohu akbar, tak henti-hentinya bibir ini mengucapkan dzikir dan syukur menunggu magrib pertanda datangnya bulan Ramadhan. Doa menyambut Ramadhan telah kami panjatkan semenjak datangnya bulan Rajab dan Sya'ban. Marhaban Ya Ramadhan....Marhaban Ya syahrul Mubarok....Marhaban Ya Syahrul Maghfiroh...Marhaban Ya Syahrul Qur'an.... Marhaban Ya Syahrul Ibadah..... Marhaban Ya Syahrul Jihad.... Marhaban Ya Syahrul Shodaqoh... Marhaban Ya Syahrut Taubah.... Marhaban Ya Syahrul Sobar...Marhaban Ya Syahrul Khoir.... Marhaban Ya Syahrud Du'a...Marhaban Ya Syahrul Lailatul Qodar....Marhaban Ya Syahrul Amal...Marhaban Ya Syahrul Syifa'. Banyak gelar atau julukan yang disandangkan oleh Rasulullah pada bulan ini. Pada bulan Ramadhan ibadah yang sangat ditekankan untuk diperbanyak dan ditingkatkan selain Shaum itu sendiri, yaitu: Interaksi Al-quran, sholat Tarawih/ qiyamul lail, dan Shodaqoh.

Setiap akan datang bulan Ramadhan, sempatkanlah waktu untuk selalu mendengarkan nasehat Ramadhan atau kajian tarhib Ramadhan. Meskipun kita pernah mendengarnya, ilmu kita telah mumpuni, namun taushiah sangatlah berharga bagi orang-orang beriman. Jangan sampai ketika datang bulan Ramadhan, hati dan pikiran kita belum siap untuk menyambut Ramadhan. Sebesar apa kecintaan kita kepada Ramadhan, maka sebesar itu kita memperlakukan bulan Ramadhan. Ada satu hal yang perlu kami ingatkan, ketika datang bulan Ramadhan, jangan lah lupa untuk membaca terjemahan/kajian Al-Quran Surat Albaqarah ayat 183 - 187 atau kajian ustadz melalui youtube tentang QS Albaqarah tentang ayat tersebut.

Semoga Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terindah dan menjadikan kita orang-orang yang bertaqwa dan Allah SWT ridho untuk memasukkan kita kedalam surga-Nya..Aamiin Ya Allah..Aamiin Ya Rabbal Alamiin...

Minggu, 19 April 2020

Produktif dan Inovatif Ketika WFH (Work From Home)...



Pandemi virus corona/ Covid 19 tentunya memerlukan nafas panjang untuk menyikapinya. Karena berdasarkan informasi sejarah, pemulihan wabah bisa membutuhkan waktu sampai 6 bulan atau 1 tahun lamanya. Salah satu seruan ketika terjadi wabah adalah bersabar dan berdiam di rumah atau yang dikenal dengan istilah social distancing.

Tentunya keberadaan kita selama di rumah bukan berarti kita berdiam diri tanpa melakukan apapun. Kita harus mampu beradaptasi untuk menciptakan kenormalan baru. Hal pertama dan utama yang perlu kita lakukan adalah berserah diri kepada Allah Swt bahwa wabah virus ini merupakan ujian dari-Nya. Dan setiap episode yang didisain oleh Allah Swt tidak ada yang pernah sia-sia, dan merupakan bagian sunnatullah yang harus dipatuhi oleh seorang hamba kepada Tuhannya.

Selain itu, hal terpenting yang perlu kita muhasabah adalah terkait hubungan kita kepada Allah SWT. Kita mungkin sering beranggapan hubungan kita dengan Allah Swt dalam hal ibadah lebih mengedepankan kualitas, karena kita selalu beralibi bahwa Tuhan pasti tahu bahwa kita sedang beribadah dalam bentuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Pada saat wabah ini seolah-oleh Allah Swt mau mengatakan bahwa hubungan seorang hamba dengan Tuhannya tidak hanya sekedar kualitas, namun harus mempertimbangkan juga kuantitas/ jumlah. Mengingat balasan Allah Swt tidak tanggung-tanggung yaitu surga yang kenikmatannya sangat luar biasa, yang tidak pernah dirasakan oleh panca indera kita, karena betapa dahsyatnya keindahan dan kebahagiaan surga. Jadi tidak lah mungkin sesuatu yang besar hanya diperoleh dengan perjuangan sekedarnya untuk kepentingan akhirat.

Kalau kedua hal diatas telah kita ciptakan di hati-hati kita masing-masing, maka dengan sendirinya segala inovasi dan produktivitas secara otomatis mudah diimplementasikan dalam seluruh aktivitas sepanjang hari, dari bangun hingga tidur kembali. Sebenarnya banyak kegiatan yang harus kita sesuaikan selama menghadapi pandemi virus, diantaranya WFH (bekerja di rumah). Mungkin variasi pegawai BI tidak sevariatif dibandingkan yang non-pegawai, yaitu pegawai yang masih memikirkan penghasilan untk keperluan makan sehari-hari, kebutuhan sekolah anak-anak, dan kebutuhan bayar kontrak, listrik dan air.

Hal inovatif yang sangat terasa pada kegiatan WFH adalah penggunaan teknologi sosial media seperti Zoom, Google Class/ Meeting, Microsoft MS Team, dan Whatsapp melebihi penggunaan radio dan televisi yang dulu menjadi media favorit. Teknologi sosial saat ini mampu menciptakan saling interaksi untuk bertukar pikiran atau berdiskusi tentang suatu topik/ permasalahan secara remote. Dan hebatnya lagi selama topik yang dibahas sifatnya umum, diskusi bisa dilakukan dengan jumlah orang yang sangat besar (bisa ratusan orang) dan dapat dihadiri dari luar kota bahkan luar negeri sekalipun. Di beberapa institusi banyak memberikan kesempatan pada pegawainya untuk mengikuti webinars, yaitu mengikuti seminar-seminar domestik dan internasional melalui web/ internet. Dan yang sangat menarik diselenggarakan perlombaan-perlombaan untuk mengikuti kuiz, lomba tulis blog, vlog atau video pendek untuk saling menyampaikan ide, mencerahkan pengetahuan, dan saling meng-entertain dalam rangka meningkatkan kreativitas dan produktivitas pegawai.

Selain itu, hal yang tidak ketinggalan pentingnya yaitu fenomena kegiatan religi semakin merebak. Kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan keagamaan dan keimanan kepada Tuhan menjadi kesadaran masyarakat. Terbukti kehebatan manusia tidak mempunyai kekuatan apa-apa dihadapan Allah SWT. Kekuasaan, keilmuan dan kekayaan tidaklah patut membuat manusia sombong lagi berbangga-bangga. Ujian Allah SWT dengan virus yang sangat kecil yang tidak terlihat mata ternyata dapat menggetarkan aspek kehidupan manusia hampir di seluruh belahan dunia. Hal ini tidak hanya berdampak pada sisi perekonomian, namun sampai mempengaruhi sisi perilaku dan kebiasaan manusia yang suka berkumpul dan bermasyarakat harus berubah, menjadi menjaga kedekatan fisik dan menghindari kerumunan. Oleh karena itu, kegiatan religi berupa doa bersama sering dilakukan untuk mengetuk pintu langit agar segera diangkatnya wabah dari permukaan bumi.

Hal yang sifatnya produktif dan sangat terasa yaitu kedekatan dan kehangatan bersama keluarga tercinta. Setiap anggota keluarga (suami, istri, dan anak-anak) memiliki tujuan yang sama, yaitu mengerjakan semua aktivitas di rumah. Pegawai mengerjakan pekerjaannya dari rumah, anak-anak mengerjakan pekerjaan sekolahnya di rumah, Ibu-ibu mengerjakan kebutuhan rumah tangga di rumah. Ditambah Pemerintah dan media elektronik pun mengajak seluruh masyarakat agar tetap di rumah. Dengan berkumpul pada tujuan yang sama di dalam rumah, maka rencana/ rancangan selama di rumah lebih mudah untuk memanifestasikannya, antara lain sholat berjamaah, makan bersama, ngobrol/ senda gurau bersama, semua kegiatan sehari-hari lebih mudah koordinasinya karena semua anggota keluarga berada di dalam rumah semua, kecuali terkadang anak-anak yang sudah beranjak remaja memang agak sulit untuk dikumpulkan karena waktunya banyak tersita untuk teman-temannya melalui whatsapp atau line atau instagram.

Hal yang kreatif dan produktif lainnya adalah keinginan untuk berbagi. Kami memberikan contoh yang baik kepada anak-anak sebagaimana yang diajarkan Rasulullah Saw, dengan mengajak anak-anak untuk berkreasi meringankan beban orang lain dengan membuat nasi kotak. Kemudian kami distribusikan ke daerah kampung sekitar melalui salah satu orang yang kita kenal dan dipercaya. Membuat bingkisan berupa beras, minyak dan super mie yang kami kirim ke komunitas tetangga dan komunitas mesjid untuk bantuan pendistribusiannya. Dan juga meminta anak-anak untuk memesan online masker yang agak susah diperoleh di toko-toko. Berbagi dengan tetap berkomunikasi dan berkoordinasi dengan komunitas tetangga dan komunitas mesjid agar niat dan perbuatan baik menjadi bola salju dan tepat pada sasarannya.

Wallahu a’lam bishowab.