Selasa, 25 Agustus 2020

Kita Cerita tentang Bank Sentral Syariah Hari ini dan Nanti...(Part 2)

Peradaban Syariah itu mulai tumbuh

Pengertian kebudayaan dan peradaban menurut para ahli, kebudayaan adalah segala hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan. Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang rupiah, stabilitas sistem keuangan secara makro, dan sistem pembayaran dimana didalamnya termasuk fungsi pengedaran uang. Di Indonesia, fungsi bank sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

 

Peradaban adalah sebuah keniscayaan dalam sebuah kegiatan umat manusia.

Peradaban yang diharapkan manusia dan generasi penerus adalah peradaban yang membangun dan bermanfaat bagi kemanusiaan. Hal yang menonjol pada pilar-pilar peradaban yang syariah ketika manusia semua aktivitasnya berorientasi kepada Allah Swt, karena suatu saat nanti seluruh manusia pasti akan kembali kepada Tuhannya menghadap wajah-Nya.

Peradaban membutuhkan journey, ia tidak terbentuk seketika dan serta merta (bim salabim), namun memerlukan perjalanan sebuah proses yang telah teruji. Dalam hal ini saya melihat kegiatan BI Religi merupakan salah satu langkah awal untuk memanifestasikan peradaban di dalam sebuah institusi Bank Indonesia.

 

Dengan dicanangkan pesantren BI-Religi menjadi salah satu budaya kerja oleh Bapak Gubernur Bank Indonesia, yang dalam penerapannya kegiatan selama satu minggu dipenuhi dengan kajian religi, yaitu : Kajian Senin- Kamis, kajian Leadership di hari Rabu, kajian pimpinan satker di hari Jumat, dan kajian keluarga Samara/ milineal di hari Sabtu. Hal ini sepertinya selaras dengan on mission saya yang telah lama terpendam, mulai muncul kembali seperti angin segar yang berhembus.

Menurut hemat saya, pesantren BI-Religi merupakan sarana pendidikan yang sangat efektif untuk membentuk peradaban bank sentral yang menuju ridho Allah Swt.

 

Pada dasarnya Bank Sentral 4.0 dibuat dalam menyikapi menurunnya globalisasi dan meningkatnya digitalisasi. Perang dagang antara Amerika Serikat-China, dan kebijakan perdagangan global lainnya mencirikan tren penurunan globalisasi. Ekonomi dan keuangan digital berkembang secara pesat dalam berbagai bentuk layanan keuangan, baik itu fintech maupun layanan keuangan digital di luar bank.

Dalam sejarah peradaban, perkembangan teknologi membuktikan memiliki peranan penting dalam memotong rantai perkembangan peradaban dan mengubah peradaban manusia lebih cepat terutama didorong oleh generasi milineal.

Qadarullah dengan berkembangnya industri 4.0 dan digitalisasi diharapkan nantinya praktik perbankan yang menggunakan instrumen bunga dapat diminimalisasi dan pada akhirnya dapat ditinggalkan.

Tidak ada komentar: