Jumat, 09 Desember 2016

212 - Aksi Damai Penista Agama...



Penistaan terhadap ayat Quran Surat Almaidah ayat 51, yang artinya : 

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim."

Dikatakan oleh penista bahwa umat Islam dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta telah dibohongi oleh QS Al-maidah 51. Seolah-olah ayat tersebut telah dilakukan politisasi untuk tidak memilih pemimpin non muslim. 

Padahal ayat tersebut ditinjau secara terjemahan sudah jelas, tanpa memerlukan penafsiran yang berat atas kata "wali (singular) atau aulia (plural)" dalam QS Al-Maidah 51. Selain itu, beberapa ayat Alquran yang lain dalam surat yang berbeda juga memberikan pernyataan yang sama terkait dengan keberpihakan orang Islam dalam memilih pemimpinnya. Sebenarnya pun, apabila ada muslim yang memiliki kemauan untuk mempelajari tafsir-tafsir ulama salafus soleh, maka akan ditemukan tidak ada perbedaan/khilafiah dalam memaknai ayat tersebut.

Peristiwa ini merupakan bagian dari skenario Allah SWT untuk menseleksi dan memperlihatkan siapa diantara orang-orang Islam sebagai pendukung hizbullah atau hizbut-thoghut ?. Bagi seorang muslim sejati, tidak ada penolakan, hanya satu kata sami'na wa atho'na (kami dengar dan kami taat) ketika firman Allah SWT dalam Al-quran telah menetapkan atas sesuatu.

Tidak ada komentar: