Rabu, 21 Mei 2025

Ada apa dengan Quran-ku...

Pernahkah kita jujur bertanya pada diri sendiri...

Kenapa aku begitu ringan membuka media sosial, tapi berat membuka mushaf Al-Qur’an?

Waktu berlalu begitu cepat saat scroll TikTok, Instagram, atau YouTube.
Tapi saat mulai membaca Qur’an, baru beberapa ayat saja… hatiku sudah terasa penat.

Apa yang salah?

Padahal Qur’an itu surat cinta dari Allah Swt.
Petunjuk hidup, obat hati, pelipur lara.
Tapi kenapa justru terasa asing… bahkan terkadang terasa berat?

Mungkin...
bukan karena waktunya tak ada,
tapi karena hati yang belum cinta.

Bukan karena tak sempat, 
tapi karena tak dianggap penting.

Padahal kita selalu mengadu,
tentang hidup yang rumit, hati yang resah, rezeki yang seret. Tapi masih enggan untuk kembali pada sumber ketenangan.

Coba tanya diri sendiri...

"Kalau bukan sekarang diri mulai mencintai Al-Qur’an, maka kapan lagi?"

Setiap huruf yang dibaca,
bukan hanya pahala, 
Tapi cahaya untuk hidupku.

Jangan tunggu lapang untuk membuka Qur’an.
Justru bukalah, agar kelapangan segera datang. 

Disadur dari WA grup Odoj

Kamis, 15 Mei 2025

Pray for All People in The Land of The Prophets...

The olive tree neither cries nor laughs.
It is the lady of the modest slopes.
It covers its trunk with its shade.
It does not shed its leaves in the face of a storm.
It stands as if it were sitting,
and sits as if it were standing.

Berikut adalah arti baris per baris:

 * "The olive tree neither cries nor laughs." - Ini menekankan ketidakberpihakan emosional pohon zaitun. Ia tidak menunjukkan kegembiraan atau kesedihan seperti manusia. Ini melambangkan ketenangan, ketabahan, atau bahkan kemandirian dari gejolak emosi.

 * "It is the lady of the modest slopes." - Frasa "lady" memberikan personifikasi feminin, mungkin menyiratkan keanggunan dan kelembutan, meskipun tumbuh di "modest slopes" (lereng yang sederhana). Ini bisa mengartikan bahwa keindahan dan kekuatan tidak harus ditemukan di tempat yang megah atau ekstrem.

 * "It covers its trunk with its shade." - Ini menggambarkan perlindungan diri dan kemandirian. Pohon zaitun menyediakan naungannya sendiri, tidak bergantung pada yang lain untuk perlindungan. Ini melambangkan kerendahan hati, menyembunyikan kekuatannya di balik keteduhannya.

 * "It does not shed its leaves in the face of a storm." - Ini adalah gambaran yang kuat tentang ketahanan dan kekuatan. Pohon zaitun tetap teguh dan tidak menyerah pada kesulitan atau tantangan ("storm"). Daunnya tetap melekat, melambangkan daya tahan dan kemampuan untuk bertahan hidup.

 * "It stands as if it were sitting," - Ini menciptakan citra keseimbangan dan stabilitas. Meskipun berdiri tegak, posisinya terlihat santai dan kokoh seperti sedang duduk. Ini bisa melambangkan kekuatan yang tenang dan tidak terburu-buru.

 * "and sits as if it were standing." - Baris ini adalah pembalikan dari baris sebelumnya, semakin menekankan kualitas yang abadi dan tidak berubah dari pohon zaitun. Baik berdiri maupun "duduk" (mungkin merujuk pada bentuknya yang kokoh dan berakar kuat), ia mempertahankan kehadirannya yang kuat dan stabil. Ini bisa juga mengartikan adaptabilitas dalam berbagai kondisi.

Rabu, 07 Mei 2025

Kalian Next Makanan...

Bangsa yang bodoh akan memasuki ke lubang kematian berkali-kali. Meskipun telah banyak pelajaran dan pengalaman.

Ibnu al-Athir meriwayatkan dalam kitabnya Al-Kamil fi al-Tarikh:

Ketika pasukan Mongol menyerang kota Bukhara di bawah pimpinan Jenghis Khan, mereka tidak mampu menyerbunya.

Jenghis Khan menulis surat kepada penduduk Bukhara, bunyinya: Siapa pun yang berdiri bersama kami akan selamat!

Penduduk kota terbagi menjadi dua kelompok:

Barisan pertama menolak dan bersikeras berjuang demi membela darah dan kehormatan!

Sedangkan barisan kedua menyetujui tawaran keamanan karena takut akan kebrutalan bangsa Mongol!

Lalu Jenghis Khan menulis surat kepada barisan kedua, katanya: Jika kalian membantu kami melawan mereka yang menolak, kami akan memberikan kalian kekuasaan atas negara kalian dan memungkinkan kalian untuk memerintah dan berkuasa!

Kedua belah pihak pun saling berhadapan, sedangkan pasukan Mongol berdiri di gerbang kota. Pertempuran dimenangkan oleh para pengkhianat!

Setelah menang, mereka membuka pintu lebar-lebar bagi pasukan Mongol!

Hal pertama yang dilakukan Jenghis Khan saat memasuki kota itu adalah merampas senjata mereka, lalu memerintahkan pasukannya untuk membantai mereka dan mengucapkan kata-katanya yang terkenal: "Jika kalian dapat dipercaya, kalian tidak akan mengkhianati saudara-saudara kalian demi kami orang asing!"

Jika kalian tidak mendukung perlawanan ini sebagai keyakinan dan agama, maka dukunglah sebagai kepentingan dan kebijakan, karena ia akan mengalihkan perhatian musuh kalian dari kalian. 

Jika orang bijak ingin aman dari kejahatan musuhnya, ia menguatkan orang-orang yang memusuhi musuhnya. 

Bukankah sudah jelas bahwa musuh dari musuhku adalah temanku?! Lalu bagaimana jika musuh dari musuhmu itu adalah saudaramu sendiri, bahkan saudara seagama denganmu, sedangkan kalian wajib menolongnya tanpa imbalan?! 

Demi Allah, jika perlawanan ini patah, naudzubillah, kalian akan merasakan di tangan mereka apa yang dirasakan penduduk Gaza, dan kalian telah melihat apa yang mereka rasakan!

Jangan mengejar fatamorgana normalisasi dan ilusi perdamaian, karena mereka itu para pengkhianat, yang mengasah pisau mereka sambil menandatangani dokumen perdamaian dengan pena! 

Di mata mereka, kalian tak lebih dari sekadar korban dan rampasan berikutnya. Mereka tidak akan berhenti bekerja demi impian mereka mendirikan Israel Raya yang meliputi semua rumah dan tanah air kalian!

Siapa yang kalian percaya?
Orang-orang yang berkelit kepada Allah Yang Maha Esa mengenai seekor sapi?!

Ataukah orang-orang yang dahulu membunuh Nabi yang diutus Allah kepada mereka, kemudian setelah itu mereka pergi ke pasar-pasar dan toko-toko mereka seolah-olah mereka tidak berbuat apa-apa?!

Percayakah kalian kepada orang-orang yang menggergaji Nabi Zakaria a.s. dan memberikan kepala Nabi Yahya a.s. sebagai mas kawin kepada seorang pelacur?!

Percayakah kalian kepada orang-orang yang selalu menyulut api perpecahan antara kaum Aus dan Khazraj?!

Apakah kalian percaya kepada Bani Qainuqa yang pengkhianat, Bani Nadir yang suka menipu, atau kepada penduduk Khaibar yang telah melanggar perjanjian dan bersumpah palsu?!

Apakah kalian mempercayai orang-orang yang telah diberitahukan kepada kalian oleh Tuhan kalian, bahwa mereka adalah orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap kalian?

Apakah kalian percaya pada orang-orang yang menurut Al-Qur’an akan selalu mengingkari perjanjian mereka?

Perangilah dengan tangan saudara-saudara kalian, atau suatu hari kalian akan berperang dengan tangan kalian sendiri!

Hentikan pembantaian rakyat Gaza, atau suatu hari kalian akan terbangun dan mendapati darah kalian tertumpah!

Ya Allah, aku telah menyampaikan amanat, maka saksikanlah!

Disadur dari WA oleh Adham Syarqawi