Kamis, 02 Oktober 2025

Sang Wasit Dunia....


Per 1 Okt 2025 Hasil kesepakatan dunia terhadap genosida Palestina, yaitu : Mesir, Qatar dan Turki mendorong Hamas agar menerima proposal Trump untuk perdamaian di Gaza. Diantara poinnya adalah Hamas menyerahkan senjatanya, dan tidak boleh memiliki peran apapun di Gaza mendatang.

Meskipun sejarah telah mencatat dengan tinta darah, peristiwa akibat kaum muslimin menyerahkan senjata ke musuh:

1. Tahun 1258 — Baghdad
Hulagu menjanjikan mereka keselamatan, tetapi kemudian terjadi pembantaian dan kejatuhan Baghdad ke tangan bangsa Tartar.

2. Tahun 1492 — Al-Andalus
Penyerahan senjata kepada raja-raja Katolik, kemudian terjadilah pembantaian dan kejatuhan Granada, serta pemaksaan kristenisasi terhadap kaum Muslim.

3. Tahun 1830 — Aljazair
Setelah perlawanan terhadap penjajah Prancis, ibu kota dan senjatanya diserahkan kepada Prancis, hasilnya: awal penjajahan Prancis atas Aljazair selama 132 tahun.

4. Tahun 1947 — Nakba Palestina
Beberapa desa menyerahkan senjata dengan janji-janji keamanan dari gerombolan Zionis, hasilnya: pembantaian Deir Yassin dan pengusiran (pengungsian) rakyat Palestina.

5. Tahun 1995 — Bosnia dan Herzegovina
Penyerahan senjata kepada Serbia di bawah pengawasan PBB, hasilnya: pembantaian Srebrenica, di mana lebih dari 8.000 Muslim Bosnia dibunuh.

Mereka menuntut pencabutan senjata dari sayap perlawanan di Gaza, padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak memerintahkan kalian untuk menyerahkannya; bahkan Dia memperingatkan agar tidak lengah terhadapnya.

Jika kelengahan terhadap senjata membuka satu celah bagi musuh untuk menyerang kalian, bagaimana kalau senjata itu diserahkan dan kalian benar-benar dikosongkan darinya secara sukarela?

Allah berfirman:
وَدَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ تَغْفُلُوْنَ عَنْ اَسْلِحَتِكُمْ وَاَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيْلُوْنَ عَلَيْكُمْ مَّيْلَةً وَّاحِدَةًۗ

Orang-orang yang kafir ingin agar kamu lengah terhadap senjata dan harta bendamu, lalu mereka menyerbumu secara tiba-tiba. (QS. An Nisa: 102)

Dan siapakah yang lebih jujur selain Allah Yang Maha Agung.

Jangan bernegosiasi — jangan menyerahkan senjata!

Hamas kepada jaringan BBC: Menolak penarikan senjata dan memandang “kekuatan internasional” sebagai bentuk baru dari penjajahan.

Apabila sikap Hamas sesuai dengan yang diberitakan BBC, maka pilihan itu tepat, dikarenakan alasan-alasan berikut:

1. Tidak ada komitmen yang jelas dan tegas untuk menghentikan perang secara permanen.

2. Tidak ada komitmen yang jelas dan tegas untuk penarikan penuh dari Jalur Gaza.

3. Tidak ada komitmen yang jelas untuk tidak melanjutkan perang dan serangan lagi setelah dikembalikannya para tahanan dan sandera.

4. Tidak ada komitmen yang jelas untuk tidak melaksanakan skenario pengusiran/transfer penduduk setelah menerima rencana tersebut.

5. Tidak ada komitmen yang jelas untuk membebaskan seluruh tahanan Palestina.

6. Tidak ada komitmen untuk mengakhiri blokade yang diberlakukan terhadap Gaza selama dua puluh tahun.

7. Tidak ada komitmen untuk mendirikan negara Palestina yang nyata.

8. Tidak disebutkan ribuan korban syuhada dan luka-luka, atau kompensasi atas apa yang menimpa mereka selama dua tahun pembantaian.

9. Tidak ada penyebutan tentang meminta pertanggungjawaban entitas (Israel) dan Amerika atas kehancuran dan kerusakan di Gaza.

10. Rencana itu memaksakan pendudukan dan perwalian internasional serta Arab atas wilayah tersebut.

11. Rencana itu mewujudkan tujuan Netanyahu yang dinyatakan dari perang dan memberinya apa yang gagal ia capai lewat perang atau negosiasi.

12. Rencana itu akan menyelamatkan Netanyahu secara domestik (ia akan diberi pengampunan untuk semua kasus korupsinya) dan secara eksternal (tidak akan dikejar secara internasional sebagai penjahat perang).

13. Rencana itu bertujuan melepas isolasi internasional—khususnya Barat—terhadap entitas, yang telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya menurut pengakuan Netanyahu dan Trump.

14. Rencana itu menyediakan selubung licik untuk memperluas perjanjian normalisasi dengan entitas dan menggaet negara Arab/Islam lain seperti Indonesia, Pakistan, Qatar, dan lain-lain.

15. Rencana ini adalah konspirasi terbesar yang dialami bangsa Palestina dalam sejarah mereka, dengan kolusi Arab dan Islam yang memalukan.

16. Menerima rencana berarti kemenangan bagi Israel dan kekalahan bagi Palestina, serta penghapusan (penyelesaian) masalah Palestina.

17. Menerima rencana adalah bunuh diri politik bagi rakyat Palestina dan bagi penyelesaian mereka tanyakan apa yang terjadi saat Organisasi Pembebasan Palestina meletakkan senjatanya dan mengakui entitas…

Singkatnya: rencana ini adalah rencana untuk menundukkan, menyerah, dan penyerahan total bukan hanya dari pihak Palestina kepada entitas, tetapi juga dari pihak Arab dan Muslim, setelah dua tahun kekerasan, pelanggaran, dan kriminalitas di mana-mana, membuka jalan bagi Timur Tengah baru yang supremasinya dimonopoli oleh sayap kanan Zionis ekstrem dan menyiapkan landasan bagi berdirinya “israel Raya”…

Disadur dari Telegram Halo Palestina 
Wallahu a'lam

Tidak ada komentar: