Kamis, 02 April 2009

Catatan Achmadi....

Perjalanan Waktu I…
Hari ini, Jumat, 3 April 2009. Selama berada di negeri orang, ada 3 peristiwa yang ingin saya sharing kepada sahabat, teman dan pembaca blog. 

Saya akan memulai dari bulan Desember 2008, ketika itu ada seorang sahabat Muslim memberikan “Ucapan Selamat Natal” ke milis IISB (Islamic Indonesian Society of Brisbane) dan UQISA (UQ Indonesia Student Association). 

Ketika itu saya mengingatkan kepada teman tersebut untuk “tidak” perlu penyampaian ucapan selamat tersebut di milis IISB. Kemudian diikuti dengan ketidaksetujuan atas pendapat saya, ditambah dengan penguatan pendapat bebera ulama fiqih yang membolehkan perkara ini walau "lebih banyak" yang melarang. 

Mungkin sahabat dan saudaraku dapat membaca kembali kutipan email saya. Saya tidak memperdebatkan dengan adanya pendapat ulama fiqih yang membolehkan tetapi proporsi antara yang setuju dan tidak, perlu juga dipertimbangkan . Mereka mempunyai kemampuan masing-masing dan mereka pun akan mempertanggungjawabkan semua fatwa atau keputusannya dihadapan Alloh SWT. 

Akan tetapi menurut hemat saya, Ucapan "Selamat Natal" bukanlah suatu ucapan selamat yang "PERLU" diucapkan sebagai tanda toleransi kepada umat kristiani kecuali "jika dan hanya jika" kondisi tertentu saja dan sangat sangat terpaksa. 

Saudaraku, Islam sangat-sangat toleransi dengan ummat yang berlainan Agama, Sejarah telah banyak membuktikan. Saya hanya mengetuk hati-hati saudaraku pernahkah kita berpikir mengenai perasaan Alloh SWT???

Menurut saya ucapan selamat ini "SANGAT TIPIS SEKALI" ke tingkat "SYIRIK" (Menyetujui untuk menyatakan bahwa Alloh SWT itu mempunyai anak). Sedangkan, ucapan selamat ini sangat dibenci sekali oleh Alloh SWT sehingga sampai sampai mengguncang arasy sebagai tanda marahnya Alloh SWT mendengar perkataan ini. Dan tidak ada, walaupun dalam hadis dhoif sekalipun, yang mengatakan bahwa Rasululloh dan sahabat mengucapkan kata ini walaupun pada saat itu sudah ada umat kristen dan Yahudi (dikutip dari alasan fatwa Ulama Malaysia melarang ucapan ini). 

Kalau kita lihat sejarah, kenapa amar bin Yasir bersusah-susah mengatakan "ahad" "ahad" sehingga seluruh keluarganya (Yasir dan Sumayyah) dibantai oleh kafir quraisy padahal beliau hanya diminta untuk mengucapkan lata, uzza, kubal. Apakah kita tidak pernah berpikir bagaimana perasaan Alloh SWT dengan mudahnya kita mengucapkan kata selamat ini? Keimanan itu bukan hanya diyakini dalam hati, tetapi iman itu harus dibuktikan dengan lisan dan amal perbuatan.
Perjalanan Waktu II….
Tepatnya, Jumat, 26 Desember 2008, Israel laknatulloh memborbardir kota Gaza Palestina. Betapa sakitnya saat itu, masih ada dari umat Muslim yang mengatakan “Kenapa kita terlalu memikirkan Negeri Palestina?”.. Saudaraku, ada 3 kota suci yang dimuliakan Alloh SWT, “Mekkah, Madinah dan AlQuds”. Dalam waktu sebulan, 1.318 orang meninggal dan 5.350 orang luka-luka berat, Israel menggunakan bom pospor putih (senjata kimia yang dilarang international), Sumber: http://gazanews.wordpress.com/tag/korban-palestina-januari-2009/

Saudaraku, tolong sisihkan waktu anda untuk melihat situs ini: 

Insya Alloh, atas izin Alloh, dengan melihat situs “Air Mata Palestina” keimanan dan semangat ukhuwwah Islamiyyah akan tertata kembali.
Perjalanan Waktu III…..
Sebentar lagi, Kamis, 9 April 2009, kita sebagai bangsa Indonesia akan melakukan PEMILU yang kesekian kalinya. Saya hanya ingin berbagi kepada teman dan sahabatku bahwasanya: Mungkin ada sekelompok orang menganggap "peristiwa" ini tidaklah begitu penting, atau biasa-biasa saja. 

Padahal hampir sebagian besar dari kita telah memahami bahwa pemilihan ini adalah memilih wakil-wakil rakyat untuk memberikan keputusan strategis bagi negara ini. Insya Alloh kita telah sepakat bahwa "Islam adalah way of life", "Al-Islam adalah agama yang syamil, kamil dan mutakkamil". 

Begitu pula politik, "Politic is part of Ibadah". Oleh karena itu seorang muslim harus selalu berfikir terus menerus untuk "kesholehan pribadi" tanpa mengabaikan "kesholehan Ummat". Jadilah kita pribadi-pribadi yang selalu peka terhadap permasalahan ummat. 

Karena urusan ini penting, sebagaimana pentingnya urusan sholat, zakat dan shoum di bulan Ramadhon. Menurut saya, pemilu ini merupakan momen penting yang perlu kita cermati bagi umat Islam, berikanlah kontribusi pilihan yang terbaik dengan media ini. Cobalah sediakan waktu untuk mencari informasi dan berpikir untuk memilih yang terbaik, setidak-tidaknya kita memberikan dukungan terhadap partai yang memperjuangkan Islam, kebenaran dan keadilan. 

Saya pribadi yakin, musuh-musuh Alloh menyukai anda untuk golput, berarti anda tidak masuk dalam perhitungan sistem ini. Saya pun yakin masih ada sekelompok golongan di DPR yang berjuang untuk kebenaran, keadilan dan menyelamatkan uang negara. Saudaraku. Ada kata bijak yang mengatakan "Jadilah seberkas cahaya walau disekeliling kita gelap gulita". 

Maksudnya adalah berikanlah sumbangan untuk kebaikan walau itu kecil selagi kita mampu untuk melakukannya. Dinul Islam pun mengajarkan "Tidaklah ada perbuatan baik yang sia-sia dihadapan Alloh SWT". Insya Alloh sebuah amal yang didasari dengan kecintaan untuk menjunjung "keadilan", niscaya langkah, pemikiran dan semangat akan selalu dibalas dengan pahala dari Alloh SWT.

Tidak ada komentar: